Hendrya Sylpana

High Context & Low Context, Mana Gaya Komunikasimu? (Catatan Perjalanan Program AFS 2024)

Ares Faujian--

Penulis berpikir, bahwa memahami gaya komunikasi ini adalah bekal penting untuk menjembatani perbedaan dan mencegah kesalahpahaman serta konflik. Terutama sebagai guru dalam mendidik siswanya agar ber-mindset berkebinekaan global. Hall (1976) mengatakan bahwa perihal “pemahaman” adalah dasar dari hubungan antarmanusia. Tanpa pemahaman, kita tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Memahami komunikasi ini bukan sekadar tentang kata-kata, tetapi juga tentang kesediaan kita untuk menyelami dunia batin orang lain.

Memahami konteks dalam percakapan adalah seni untuk menangkap sinyal-sinyal tersembunyi. Setiap interaksi lintas budaya adalah pelajaran hidup tentang toleransi dan diversitas. Di tengah kebinekaan manusia, kita diingatkan bahwa setiap kata dan diam ternyata memiliki makna tersurat dan tersirat. Di sinilah, kita menjadi saksi atas harmoni dan keindahan dari perbedaan-perbedaan manusia.

*) Ares Faujian, America Field Service (AFS) Global Educator dan Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi Kabupaten Belitung Timur

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan