Silent Treatment: Benarkan Bisa Menjadi Tanda Gangguan Mental?
Silent Treatment: Benarkan Bisa Menjadi Tanda Gangguan Mental?--freepik
BELITONGEKSPRES.COM - Pernahkah kamu merasakan betapa menyedihkannya saat mendapatkan silent treatment? Keheningan yang menyakitkan ini bisa bikin kita merasa terasing. Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan sikap diam ini?
Kia-Rai Prewitt, PhD, menjelaskan fenomena ini dengan cara yang menarik. Dia membahas tentang kondisi psikologis di balik silent treatment, alasan mengapa hal ini bisa bikin frustrasi, cara menghadapinya, dan apakah ini termasuk tindakan yang emosional.
Dari health.clevelandclinic.org, yuk kita kupas tuntas soal silent treatment.
Apa Itu Silent Treatment?
Silent treatment adalah saat seseorang memilih untuk tidak berkomunikasi, baik secara sengaja atau tidak. Bagi sebagian orang, ini mungkin menjadi cara untuk menghadapi masalah, tapi bagi yang lain, ini bisa jadi cara untuk melukai orang lain.
BACA JUGA:5 Bahan Maknan yang Tidak Dianjurkan Dicampur dengan Madu, Khasiatnya Bisa Berkurang!
BACA JUGA:Ingin Bebas Jerawat? Ini 8 Bahan Skincare Terbaik Sebagai Solusi Ampuh Mengatasi Jerawat
Penelitian menunjukkan bahwa saat kita merasa hubungan sosial terancam, sistem saraf kita bereaksi. Otak kita juga mengaktifkan bagian yang mengolah rasa sakit. Jadi, bisa dibilang, merasa diabaikan itu menyakitkan!
Mungkin kita perlu tanya pada diri sendiri: Apakah sakit ini disengaja? Tentu saja, ini relevan, tetapi yang lebih penting adalah melihat bahwa sikap diam sering kali mencerminkan komunikasi yang buruk, ketidakmampuan menyelesaikan konflik, dan kekurangan keterampilan dalam mengelola emosi.
Tanda-tanda Silent Treatment dalam Hubungan
Silent treatment bisa bervariasi, tergantung situasi dan orang yang mengucilkan kita. Beberapa tanda yang bisa kita perhatikan adalah:
BACA JUGA:10 Tips Cepat Atasi Nyeri Asam Urat yang Kumat
BACA JUGA:Cara Mengatasi Batuk dan Flu Secara Alami dengan 7 Ramuan Herbal
- Mereka sengaja mengabaikan kita.
- Mereka bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi, bahkan melakukan hal-hal yang tahu bisa memicu reaksi dari kita.
- Tidak berkomunikasi dengan kita selama berjam-jam, berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu.
- Pergi tanpa memberi tahu kita ke mana dan kapan akan kembali.
- Tidak merespons saat kita berusaha berkomunikasi, baik secara langsung maupun lewat pesan.
- Berbicara dengan orang lain di depan kita, tapi enggan untuk berbicara kepada kita.
Apakah Silent Treatment Merupakan Penyiksaan?
Banyak dari kita mungkin pernah memberikan silent treatment kepada orang lain, dan mungkin bertanya-tanya, apakah itu termasuk perilaku kasar? Menurut Dr. Prewitt, penting untuk melihat niat di balik tindakan tersebut.