Korupsi Dana Desa Demi Menutupi Video Vulgar, Takut Diceraikan Suami

BELITONGEKSPRES.COM, PANGKALPINANG - Terdakwa dalam kasus korupsi dana Desa Balunijuk, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, Mardiana mengungkapkan bahwa dirinya merasa diperas terkait video vulgarnya.

Pengakuan mengejutkan mantan bendahara Desa Balunijuk terungkap dalam sidang pemeriksaan dia sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor Pangkalpinang pada Senin, 22 Januari 2024. 

Mardiana awalnya menyatakan melakukan korupsi penyimpangan pengelolaan keuangan Desa Balunijuk dari tahun 2020 hingga 2023 lebih dari Rp 300 juta untuk kepentingan pribadinya.

Namun, ketika ditanya lebih rinci oleh JPU Kejari Bangka, ia mengungkapkan bahwa tindakan korupsi dilakukan sebagai upaya untuk menutupi skandal video vulgar yang melibatkan dirinya.

Diperas Orang Tak Dikenal

BACA JUGA:Sagu Rumbia Miliki Prosfek Mendunia, Bangka Akan Tanam 1000 Hektar

BACA JUGA:Polisi Tangkap Dua Pelaku Curanmor di Bangka Tengah

Tukijan Keling selaku Penasihat Hukum terdakwa Mardiana, menyatakan kliennya telah diperas dan ditipu oleh seseorang yang tak dikenal. Saat itu kliennya berencana untuk meminjam uang dengan orang tak dikenal. Mereka ketemu di Pantai Kawasan Lintas Timur Bangka.

Setelah itu, muncul foto-foto Mardiana dalam posisi tanpa busana dan diperas akan disebarluaskan jika tidak memberikan sejumlah uang. Mardiana pun terpaksa memberikan kuang hingga Rp 300 juta?

Takut Diceraikan Suami

Mardiana mengakui melakukan korupsi dana desa sebesar Rp 331 juta selama tiga tahun berturut-turut, dengan maksud menutupi pemerasan yang ia alami akibat video vulgar miliknya. 

Meskipun sidang mengenai skandal ini awalnya tertutup, informasi tersebut tetap bocor ke media. Akhirnya terungkap bahwa awalnya Mardiana berkenalan dengan seorang pria melalui telepon seluler.

BACA JUGA:Dekranasda Bersama Persikindo Babel Kembangkan UMKM

BACA JUGA:Kasus Pencurian Toko, Pelaku Ternyata Sepupu Sendiri