Transformasi Layanan Kesehatan, Rumah Sakit untuk Semua di Era Prabowo-Gibran

Tangkapan layar - Penampakan atas Gedung Rumah Sakit Vertikal Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Jumat (6/9/2024)--(ANTARA/Andi Firdaus/am

JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Di era kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, fokus terhadap pelayanan kesehatan terus ditingkatkan, dengan tujuan memastikan akses kesehatan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sebelum adanya transformasi besar di bidang kesehatan, banyak pasien rumah sakit harus menghadapi antrean panjang untuk penanganan penyakit serius, seperti operasi jantung. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sekitar 50 ribu anak dengan penyakit jantung bawaan harus menunggu hingga 12 bulan untuk mendapatkan tindakan medis.

Selain itu, perubahan pola penyakit dari menular menjadi tidak menular, seperti jantung dan stroke, dalam periode 2009-2019 semakin meningkatkan beban pembiayaan kesehatan.

Pemerintah saat ini berupaya keras menciptakan sistem kesehatan yang inklusif. Salah satunya dengan memperbaiki fasilitas dan memperluas jaringan rumah sakit hingga ke wilayah timur Indonesia. Kerja sama dengan pusat kesehatan global juga diupayakan untuk meningkatkan mutu layanan, sehingga setiap lapisan masyarakat dapat menikmati layanan kesehatan berkualitas.

BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Diperkirakan Mendorong PDB Indonesia Menuju 34,2 Persen di 2025

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan, terutama di tingkat sekunder dan tersier. Langkah-langkah yang diambil termasuk pembangunan rumah sakit di wilayah timur Indonesia, pengembangan jejaring dengan enam layanan unggulan, serta menjalin kemitraan dengan pusat kesehatan terbaik di dunia.

Pembangunan Rumah Sakit 

Dalam upaya meningkatkan akses layanan kesehatan rujukan di seluruh Indonesia, Kementerian Kesehatan di era transisi ini telah melakukan pembangunan sejumlah rumah sakit vertikal di berbagai wilayah, termasuk Ambon, Kupang, Papua, Surabaya, Makassar, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan Riau.

Hingga 2024, sebanyak tujuh rumah sakit vertikal akan dibangun, yang difokuskan untuk menangani penyakit katastropik seperti kanker, jantung, stroke, dan uro nefrologi (KJSU). Tiga rumah sakit khusus penyakit katastropik ini akan dibangun di Surabaya, Makassar, dan Riau.

Desain rumah sakit ini memungkinkan pemberian layanan kesehatan yang lengkap, mulai dari diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi. Dengan layanan komprehensif ini, rumah sakit diharapkan dapat menangani kasus-kasus tersulit yang belum dapat ditangani oleh rumah sakit umum lainnya.

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Diharapkan Pilih Menteri Berintegritas untuk Perbaikan Birokrasi

Rumah sakit tersebut dirancang menjadi rumah sakit kelas A, dilengkapi dengan fasilitas unggulan untuk penanganan penyakit kanker, jantung, stroke, dan uro nefrologi.

Pembangunan dua rumah sakit, yaitu RS Surabaya dan RS Makassar, menggunakan skema penganggaran multiyears dan saat ini sedang dalam proses pembangunan. Sementara itu, RS Riau masih dalam tahap perencanaan konstruksi.

Untuk RS UPT Vertikal Surabaya, kontrak pembangunannya dilakukan secara bertahap dari tahun 2022 hingga 2024. Hingga 30 Juni 2024, progres pembangunan rumah sakit ini telah mencapai 90,24 persen. Rumah sakit yang terletak di Jalan Indrapura Nomor 17, Kemayoran, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya ini akan menyediakan 775 tempat tidur dengan layanan spesialis jantung, stroke, dan kanker.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan