Rapat Terakhir Menhan di Komisi I DPR Sebelum Prabowo Jadi Presiden

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto saat menghadiri rapat kerja terakhir dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2024) ANTARA/Melalusa Susthira K.--

Raker Komisi I DPR RI dengan agenda pengambilan persetujuan pembicaraan tingkat I terhadap lima RUU kerja sama bidang pertahanan itu kemudian dibuka oleh Meutya dan dinyatakan bersifat terbuka untuk publikasi.

BACA JUGA:Menggapai Kesembuhan Penglihatan Lewat Operasi Katarak Gratis Kemensos

Kelima negara yang hendak diajak kerja sama bidang pertahanan dengan RI tersebut yakni, India, Prancis, Persatuan Emirat Arab, Kamboja, dan Brasil.

Meutya menyebut raker tersebut merupakan rapat dengan tingkat kehadiran tertinggi di komisinya dalam kurun waktu beberapa bulan hingga satu tahun terakhir. Sesuatu yang diakuinya jarang terjadi.

Dia merinci setidaknya dari 50 anggota yang ada di Komisi I DPR RI, pada rapat tersebut, 40 anggota dari perwakilan sembilan fraksi di parlemen hadir secara langsung.

Tak hanya itu, kelima pimpinan Komisi I DPR RI pun lengkap hadir, yakni Meutya Hafid selaku ketua beserta para wakilnya, yaitu Abdul Kharis Almasyhari, Teuku Riefky Harsya, Sugiono, dan Utut Adianto.

Meutya mengaku bahwa dirinya bahkan perlu mengumpulkan keberanian luar biasa untuk bisa mengundang Prabowo yang kini menyandang status sebagai Presiden terpilih dalam rapat kerja Komisi I DPR RI, sebab dinilai mewakili suara 96 juta rakyat Indonesia.

BACA JUGA:APBN 2025 Berdayakan Indonesia Keluar dari 'Middle Income Trap'

Dia pun meminta permakluman apabila dirinya sedikit grogi dalam memimpin rapat dengan orang yang kurang dari 1 bulan lagi itu menjadi RI-1. 

Sanjungan hingga harapan

Saat merinci lima RUU kerja sama bidang pertahanan yang akan diambil persetujuan, Meutya sempat mempersilakan Sugiono untuk mengambil alih ketika membacakan RUU tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Prancis tentang Kerja Sama di Bidang Pertahanan.

"Accord entre le Gouvernement de la République D’Indonésie et le Gouvernement de la République Francaise relatif a la Coopération dans le Domaine de la Défense," ujar Sugiono membacakan RUU tersebut dalam bahasa Perancis.

Meutya lantas mengambil alih mikrofon kembali, "Jadi, tampaknya memang sudah cocok (jadi) Pak Menteri Pertahanan," katanya sembari bergurau dan terkekeh.

Sugiono yang merupakan salah seorang alumnus SMA Taruna Nusantara itu, belakangan namanya santer diisukan akan menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu) RI pada pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.

BACA JUGA:Kurikulum Merdeka Ajak Orang Tua Lebih Dekat dengan Anak

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan