Posisi Strategis Gas Bumi dalam Transisi Energi
Petani beraktivitas di sekitar sumur produksi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi di kawasan dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (6/9/2022). Proyek PLTP Dieng 2 berkapasitas 55 MW merupa--
BACA JUGA:Ketika Zona Nyaman Menjadi Perangkap (Catatan Perjalanan Program AFS 2024)
Proyek Cisem merupakan proyek strategis nasional (PSN) dan bagian dari rencana interkoneksi pipa transmisi antara jaringan pipa transmisi Sumatera dan Jawa Bagian Barat dengan jaringan pipa transmisi Jawa Bagian Timur.
Interkoneksi pipa ini memperkuat rantai suplai pasokan gas bumi dan dapat diakses masyarakat dengan harga terjangkau secara berkelanjutan, terutama untuk kebutuhan sektor industri existing di sepanjang jalur pipa dan kawasan-kawasan industri yang akan segera beroperasi di beberapa wilayah, antara lain, Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, serta kawasan industri lainnya yang sedang dalam proses pembangunan.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menegaskan dukungannya terhadap pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem.
Kementerian ESDM berusaha mendukung sepenuhnya pembangunan Cisem Tahap I dan II selesai tepat waktu. Kementerian ESDM sudah mengidentifikasi sumber-sumber gas yang produksinya bisa dialirkan lewat pipa ini untuk memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat.
Pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem bertujuan meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri. Pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas gas bumi yang sebagian besar berasal dari lapangan gas di Jawa Timur dapat sampai ke wilayah Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan industri yang sedang berkembang.
BACA JUGA:Meningkatkan Literasi dan Karakter Siswa melalui Program 'SENYUM' di SDN 5 Manggar
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri, khususnya industri maupun pembangkit listrik, Pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur dan pembangunan transmisi pipa gas.
Selain pipa Cirebon -- Semarang, penting dicatat adalah proyek West Natuna Transportation System (WNTS) -- Pemping dan Sei ruas Mangkei -- Dumai.
Selain itu, pengembangan pipa LNG skala kecil dan virtual untuk mengamankan pasokan energi di daerah-daerah yang terkendala faktor geografis, seperti di pulau-pulau kecil, terutama yang berlokasi di bagian Indonesia timur. (ant)
Oleh Dr Taufan Hunneman*
*) Dosen UCIC, Cirebon