Gelombang PHK Diprediksi Terus Meningkat Hingga 70.000 Pegawai di Akhir 2024

Ilustrasi PHK-- (Antara)

BELITONGEKSPRES.COM - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor industri diperkirakan akan terus membesar, dengan potensi mencapai lebih dari 70.000 pekerja yang terdampak pada akhir tahun 2024.

Prediksi ini disampaikan oleh Muhammad Andri Perdana, seorang ekonom dari Bright Institute, yang menyatakan bahwa kondisi saat ini menunjukkan tidak ada bisnis yang sepenuhnya aman dari risiko PHK.

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBI), Elly Rosita, turut menyampaikan kekhawatirannya terkait kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.

Menurutnya, sejak disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja pada tahun 2020, belum ada pembukaan pabrik baru yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja, seperti yang dijanjikan oleh pemerintah.

BACA JUGA:Peserta BPJS Ketenagakerjaan Banyak Non Aktif Gara-Gara PHK

BACA JUGA:15 Ribu Lebih Pekerja Tekstil Kena PHK Massal Sepanjang Tahun 2024

"Jadi, di mana itu lapangan pekerjaan yang sudah dijanjikan oleh pemerintah? ujar Elly Rosita dengan nada kritis dikutip Jumat, 13 September 2024.

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan mencatat bahwa jumlah PHK dari Januari hingga akhir Agustus 2024 mencapai 46.240 pekerja. Meski terdapat tren peningkatan, Kementerian tetap berharap angka ini tidak akan melampaui jumlah PHK tahun lalu yang mencapai 64.000 pekerja.

Seorang pekerja perempuan usia produktif yang terkena PHK dari sebuah perusahaan startup di Jakarta mengaku terkejut dengan keputusan tersebut.

Menurut dia, alasan efisiensi keuangan yang diberikan oleh perusahaan tidak pernah terbayangkan olehnya, dan kini ia hanya bisa bertahan dengan pesangon yang dianggap tidak memadai.

BACA JUGA:Menteri BUMN Erick Thohir Tegaskan Tidak Ada PHK dalam Merger PT Angkasa Pura I dan II

BACA JUGA:Indonesia Labor Institute: Insentif Pajak dan Keringanan Kredit Kunci Mengurangi PHK di Sektor Manufaktur

Fenomena ini menunjukkan adanya tantangan serius bagi pasar tenaga kerja Indonesia di tengah tekanan ekonomi global serta dampak kebijakan yang belum sepenuhnya membawa hasil bagi penciptaan lapangan kerja baru.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan