Prabowo Rencanakan Pembentukan Kabinet Zaken, Apa Itu dan Bagaimana Sejarahnya di Indonesia?

Suasana sidang kabinet di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.-Setwapres---

JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Prabowo Subianto, presiden terpilih, berencana untuk membentuk kabinet zaken dalam masa pemerintahannya yang akan datang.

Rencana tersebut diungkap oleh Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

"Pak Prabowo berkeinginan untuk menghadirkan kabinet zaken, di mana anggota kabinet adalah para ahli di bidangnya masing-masing," ujar Muzani.

Apa itu Kabinet Zaken?

Menurut informasi dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), kabinet zaken adalah kabinet yang dibentuk tanpa mempertimbangkan jumlah kursi partai politik di parlemen. Sebaliknya, kabinet ini diisi oleh individu yang benar-benar ahli dalam bidangnya.

BACA JUGA:KPK Usut Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK Tahun 2023, Pejabat Negara Jadi Tersangka?

BACA JUGA:Kemenag Terbitkan 28 Terjemahan Al Quran dalam Bahasa Daerah, 10 Versi Digital Sudah Tersedia

Sebagaimana dijelaskan dalam buku "Jurnal Menapaki Jalan Konstitusional Menuju Zaken Kabinet: Ikhtiar Mewujudkan Pemerintah Berkualitas" oleh Novendri M. Nggilu dan Fence M. Wantu, kabinet zaken dikenal juga dengan istilah kabinet ahli atau business cabinet. Kabinet ini diisi oleh profesional dan ahli dalam bidang yang mereka tangani.

Di Indonesia, kabinet zaken telah diterapkan beberapa kali. Misalnya, pada era Kabinet Natsir tahun 1950 di bawah pemerintahan Presiden Soekarno. Kabinet ini memiliki beberapa program utama, termasuk: (a) menyelenggarakan pemilihan umum untuk konstituante dalam waktu singkat; (b) mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan; (c) menggiatkan usaha mencapai keamanan dan ketenteraman; (d) memperkembangkan dan memperkokoh kekuatan ekonomi nasional yang sehat; (e) membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas usaha-usaha meninggikan derajat kesehatan dan kecerdasan rakyat; (f) menyempurnakan organisasi angkatan perang dan pemulihan bekas-bekas anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat; (g) memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat dalam tahun ini.

Kabinet Natsir disebut sebagai kabinet zaken karena diisi oleh para ahli, seperti Sjafruddin Prawiranegara sebagai Menteri Keuangan dan Soemitro Djojohadikusumo sebagai Menteri Perdagangan dan Perindustrian.

Selanjutnya, kabinet zaken juga diterapkan pada Kabinet Djuanda yang sebelumnya dikenal sebagai Kabinet Karya, yang dibentuk pada tahun 1957. Kabinet ini memiliki beberapa tujuan utama, termasuk pembentukan Dewan Nasional, normalisasi keadaan negara, melanjutkan pembatalan perjanjian Konferensi Meja Bundar, dan percepatan pembangunan. 

BACA JUGA:Sidang Kabinet Terakhir: Jokowi Sampaikan Permintaan Maaf dan Beri Arahan untuk Transisi Pemerintahan

BACA JUGA:OJK Ungkap 37,17 Persen Generasi Z Alami Kredit Macet, Apa Solusinya?

Kabinet ini menghadapi berbagai tantangan seperti pemberontakan PRRI-Permesta, upaya pembunuhan Presiden Sukarno di Cikini, dan perselisihan di Dewan Konstituante.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan