Ambisi Indonesia Pacu Dekarbonisasi Secara Global
Petugas melakukan perawatan panel surya di PLTS Terapung Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (16/3/2024). Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu mengatakan total keseluruhan potens--
Bukti dari pendalaman potensi EBT yang dimiliki tersebut yakni dengan bertambahnya pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berkapasitas 20 megawatt di Cisolok-Cisukarame, Jawa Barat, serta di Nage, Flores, Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas elektrifikasi yang sama.
Kolaborasi capak profit
BACA JUGA:Menjaga Kelas Menengah untuk Ekonomi yang Stabil
Selama ini, Indonesia merasa pemerintahan dan sektor swasta di dunia baru mau menginvestasikan dana dalam mengakselerasi dekarbonisasi apabila bisa langsung memproyeksikan keuntungan praktis yang didapat.
Padahal, Pemerintah Indonesia menilai permasalahan ancaman perubahan iklim tak akan pernah terselesaikan apabila seluruh elemen masyarakat global masih menghitung keuntungannya masing-masing.
Oleh karena itu diperlukan kolaborasi seluruh pihak tanpa harus mengedepankan keuntungan perekonomian, seperti halnya yang disuguhkan oleh Indonesia melalui peningkatan skema ASEAN Power Grid (APG) yang bertujuan untuk memacu interkonektivitas di seluruh wilayah Asia Tenggara.
Skema ini dapat menjadi titik awal bagi negara-negara ASEAN untuk dapat meningkatkan kapasitas energi terbarukan dalam sektor listrik karena mendorong penerapan teknologi tepat guna untuk bauran EBT yang dilakukan secara gotong royong.
Pembahasan yang sudah dilakukan yakni dengan pihak Malaysia, dengan target mengombinasikan konektivitas energi hijau, yang memanfaatkan potensi pengembangan energi terbarukan Indonesia sebesar 3.687 megawatt.
BACA JUGA:Melihat Transisi Energi di China Bagian Timur
Melalui dua pendekatan tersebut, Indonesia berkeinginan para pemangku kepentingan dan masyarakat global terpacu untuk meningkatkan bauran energi terbarukan sehingga pembangunan dan pemajuan peradaban dunia yang berlangsung, tetap menjaga keindahan, kenyamanan, dan iklim yang sehat. (ant)
Oleh Ahmad Muzdaffar Fauzan