Reses di Kelapa Kampit, Rudianto Tjen Dorong Pemahaman Literasi Digital Kalangan Milenial
Rudianto Tjen saat melaksanakan reses di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, Selasa malam 9 Januari 2024--
BELITONGEKSPRES.COM, KELAPA KAMPIT - Kegiatan reses anggota DPR RI Rudianto Tjen yang berlangsung di Bangka Belitung menampung sejumlah aspirasi masyarakat. Salah satunya kalangan milenial yang saat ini mendominasi usia penduduk produktif di Indonesia.
"Jadi dari pertemuan-pertemuan secara informal kita tanyakan selalu banyak berbicara ke masyarakat dan memberi pengertian kepada masyarakat terutama di teman-teman milenial. Mereka juga berharap banyak bahwa pemerintah memperhatikan milenial," ujar Rudianto Tjen saat pelaksanaan reses di Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Selasa malam 9 Januari 2024.
Menurut Rudianto Tjen, kalangan milenial saat ini banyak menguasai digital bahkan ahli di bidang ekonomi kreatif. Meski demikian, pemerintah perlu meningkatkan kemampuan milenial di bidang-bidang tersebut agar lebih mudah dalam pengaplikasian sehari-hari.
"Mereka mohon dukungan dan support dari kita semua agar teman-teman milenial yang punya pengetahuan digital dan sebagainya bisa mengaplikasikan literasi digital dalam kehidupan mereka sehari-hari. Terutama akan kita sampaikan kepada Menparekraf yang membidangi ekonomi digital dan sebagainya," jelas Rudianto.
Rudianto Tjen menjelaskan, peran Menparekraf adalah mengadakan pengkajian dan membuat program - program yang bisa menciptakan lapangan kerja dan mendidik anak-anak agar kreatif bekerja di era digital.
BACA JUGA:DPC PDIP Belitung Peringati HUT ke-51, Rudianto Tjen Optimis Pilpres Menang 1 Putaran
BACA JUGA:Rekrutmen Pegawas TPS Belitung, Jumlah Pelamar Capai 587 Orang
"Sangat penting karena dunia berkembang begitu cepat dan digital ini adalah suatu keharusan bukan hanya basa basi. Apalagi kehidupan kita sehari-hari pun sekarang sudah mempergunakan aplikasi-aplikasi digital," sebutnya.
Meski demikian, ia mengakui ada dampak negatif digital. Hal ini perlu kajian bersama terutama memastikan aturan hukum yang jelas agar pengaruh negatif dapat di minimalisir. Selama ini, aturan yang dibuat masih terdapat celah-celah yang belum diatur dan disalah gunakan oleh orang-orang tertentu.
"Sebagai contoh, digital gampang di aplikasikan yakni judi online yang banyak menjamur dimana-mana. Kita mau mengadakan penertiban kadang-kadang sulit karena semua dapat diakses dimana saja dan bisa di upload dari manca dunia," sebut Rudianto Tjen.
"Untuk itu perlu kita buatkan aturan main yang jelas punya perundang-undangan yang jelas dan bisa diatur dengan baik dan masyarakat diharapkan bisa disiplin mengikuti semua aturan yang ada. Terpenting adalah aplikasi digital atau literasi digital betul-betul bermanfaat bagi masyarakat," tandasnya.