Hendrya Sylpana

Tapera Memupuk Budaya Gotong-Royong Pembangunan Rumah di Indonesia

Pekerja membuat adonan pasir yang akan digunakan untuk pembangunan rumah subsidi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (22/8/2024). Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran pembiayaan rumah subsidi atau Fasilitas Likuidi--

BACA JUGA:Mewujudkan Indonesia Layak Anak Lewat Pemberian Nutrisi Adekuat

Dengan pemupukan dana ini, diharapkan masyarakat dapat memiliki akses yang lebih baik terhadap perumahan yang terjangkau. Selain aspek ekonomi, program ini juga diharapkan dapat menumbuhkan semangat gotong royong di masyarakat.

Salah satu manfaat dari dana Tapera adalah peserta berhak mendapatkan manfaat berupa pinjaman atau bantuan perumahan yang bisa digunakan untuk membeli dari dana yang dihimpun secara gotong-royong.

Namun demikian Pemerintah memastikan tabungan yang terkumpul juga dapat diambil kembali ketika peserta mencapai usia pensiun atau kondisi tertentu yang diatur oleh BP Tapera.

Implikasi dari pemupukan dana Tapera

Pemupukan dana Tapera merupakan program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam memiliki rumah yang layak. Program ini hadir sebagai solusi untuk menangani masalah kekurangan perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

BACA JUGA:Menatap Masa Depan Energi Surya di Indonesia

Beberapa peran utama Dana Tapera dalam pembangunan perumahan adalah akses ke pembiayaan perumahan yang lebih baik bagi masyarakat. Hal ini memungkinkan lebih banyak orang untuk memiliki rumah. Menurut Dr. Ahmad Zaki dari Universitas Gadjah Mada, Dana Tapera tidak hanya memberikan kebebasan finansial, tetapi juga menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab di kalangan masyarakat.

Program Tapera dapat mendorong masyarakat untuk berkolaborasi dalam pembangunan rumah. Misalnya, dengan adanya program penyuluhan tentang cara membangun rumah secara kolektif menggunakan sumber daya yang tersedia. Penelitian oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan bahwa proyek perumahan yang melibatkan masyarakat cenderung lebih berhasil dibandingkan proyek yang sepenuhnya dikelola oleh pemerintah.

Melalui kegiatan gotong royong, masyarakat dapat membangun hubungan sosial yang lebih baik. Kehadiran Dana Tapera bisa menjadi pemicu untuk mengadakan pertemuan rutin dan kegiatan sosial lainnya yang memperkuat ikatan antarwarga.

Keterlibatan masyarakat dalam program pemupukan Dana Tapera juga mendorong inovasi dan kreativitas. Warga dapat berpikir out-of-the-box untuk memanfaatkan sumber daya lokal dalam pembangunan rumah.

BACA JUGA:IKN, Tantangan dan Peluang Pusat Pemerintahan Masa Depan Indonesia

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa daerah yang menerapkan konsep gotong royong dalam program perumahan mengalami peningkatan signifikan dalam kepemilikan rumah. Di samping itu, partisipasi masyarakat dalam program Tapera terbukti meningkatkan kualitas pembangunan rumah dan kepuasan masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggal.

Sebagai kesimpulan, pemupukan Dana Tapera memiliki implikasi yang signifikan dalam membangun budaya gotong royong dalam pembangunan perumahan bagi masyarakat Indonesia. Dengan meningkatkan akses terhadap pembiayaan, mendorong kerja sama, memperkuat jaringan sosial, dan menciptakan inovasi, Dana Tapera dapat berperan sebagai alat yang efektif dalam mewujudkan perumahan yang layak bagi semua.

Upaya ini harus didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan demikian, semangat gotong royong akan semakin kuat dan menjadi dasar bagi terciptanya masyarakat yang sejahtera. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan