Satu Data Indonesia: Langkah Inovatif Beltim untuk Pembangunan Berkelanjutan
Satu Data Indonesia: Langkah Inovatif Beltim untuk Pembangunan Berkelanjutan--Diskominfo SP Beltim
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mengambil langkah inovatif dengan menerapkan Satu Data Indonesia (SDI) sebagai kunci keberhasilan pembangunan daerah.
Oleh karena itu, Diskominfo SP Kabupaten Beltim melakukan kegiatan pembinaan Statistik Sektoral dan penerapan SDI kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-kabupaten.
Acara yang berlangsung pada 21 dan 22 Agustus 2024 di Guest Hotel Manggar ini bertujuan untuk mempersiapkan OPD dengan keterampilan mengelola data yang lebih baik. Mengapa? Karena di dunia yang serba cepat ini, keputusan yang tepat harus didasarkan pada data yang akurat.
Bayu Priyamodo menjelaskan bahwa peran Diskominfo SP dan BPS Beltim sebagai wali data adalah mengumpulkan agen produsen data untuk meningkatkan kualitas SDM yang terlibat dalam statistik sektoral.
BACA JUGA:40 Pemandu Ekowisata Beltim Dapat Pelatihan Khusus, Siap Dongkrak Pariwisata
BACA JUGA:Jelang JPJR Beltim 2024: Photoshoot dan Syuting Kostum Figur Rempah Dimulai!
Namun, ini bukan hanya tentang pengumpulan data—ini tentang menciptakan ekosistem data yang saling terhubung dan mendukung.
"Data yang kami kumpulkan bukan hanya untuk memenuhi angka di atas kertas, tetapi untuk memastikan bahwa perencanaan pembangunan kita benar-benar berbasis pada kondisi lapangan yang sesungguhnya," ujar Bayu.
Pembinaan ini juga menjadi momen penting untuk menyamakan persepsi antara agen produsen data yang sudah berpengalaman dengan yang masih baru dalam dunia pendataan.
Dengan demikian, semua pihak dapat bekerja dengan standar yang sama dan mendukung tujuan yang sama: pembangunan Beltim yang lebih terstruktur dan efisien.
BACA JUGA:Ketahanan Pangan Beltim: Wabup Khairil Anwar Ajak Masyarakat Kembali Konsumsi Pangan Lokal
BACA JUGA:Inilah 4 Formasi CPNS 2024 Beltim untuk Penyandang Disabilitas: Cek Persyaratan dan Prosedurnya
Yang menarik, Bayu menyoroti pentingnya integrasi data antar sektor. Sebagai contoh, data pendidikan harus sinkron dengan data infrastruktur, sementara data pariwisata harus terhubung dengan data UMKM.
Bayangkan betapa banyak potensi yang bisa dimaksimalkan jika setiap sektor tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan bergerak bersama dalam satu alur data terpadu.