40 Pemandu Ekowisata Beltim Dapat Pelatihan Khusus, Siap Dongkrak Pariwisata
Pelatihan pemandu ekowisata 2024 yang diadakan Disbudpar Kabupaten Beltim di Hotel Guest, Manggar--Diskominfo SP Beltim
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - 40 pemandu ekowisata dari berbagai desa mendapatkan pelatihan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur (Disbudpar Beltim).
Kegiatan pelatihan pemandu ekowisata yang diadakan Disbudpar Kabupaten Beltim ini berlangsung selama tiga hari, dari 20 hingga 23 Agustus 2024, di Hotel Guest, Manggar.
Menurut Kepala Disbudpar Beltim Hendri, pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan keterampilan para pemandu wisata, khususnya dalam bidang ekowisata.
Ia menekankan bahwa para pemandu perlu menguasai prinsip-prinsip ekowisata agar bisa membantu mengembangkan destinasi wisata alam di desa mereka masing-masing.
BACA JUGA:Jelang JPJR Beltim 2024: Photoshoot dan Syuting Kostum Figur Rempah Dimulai!
BACA JUGA:Ketahanan Pangan Beltim: Wabup Khairil Anwar Ajak Masyarakat Kembali Konsumsi Pangan Lokal
"Kami ingin para pemandu tidak hanya memberikan informasi yang menarik kepada wisatawan, tapi juga ikut serta dalam pengembangan ekowisata di desa mereka. Ini penting agar desa wisata bisa terus berkembang dan menarik lebih banyak wisatawan," ujar Hendri.
Namun, Hendri juga mengungkapkan bahwa masih ada beberapa desa wisata di Kabupaten Beltim yang belum berkembang dengan baik.
Oleh karena itu, pelatihan ini diharapkan bisa memberikan pemahaman lebih kepada para pemandu tentang bagaimana mereka bisa mengoptimalkan potensi destinasi wisata yang ada.
Pelatihan ini menghadirkan Kristian Adji, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Kelembagaan Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Beltim, serta narasumber Tri Sulihanto Putra, Sekjen East Jawa Ecotourism Forum (EJEF) Jawa Timur.
BACA JUGA:Inilah 4 Formasi CPNS 2024 Beltim untuk Penyandang Disabilitas: Cek Persyaratan dan Prosedurnya
BACA JUGA:Desa di Beltim Mulai Bangun Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian Siap Bantu
Tri menekankan pentingnya para pemandu untuk meningkatkan kompetensi mereka sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di bidang kepemanduan ekowisata.
"Selain menguasai pengetahuan tentang ekowisata, pemandu juga harus memiliki jaringan yang luas dan mampu berkolaborasi dengan pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memperkuat ekosistem pariwisata di daerah mereka," jelas Tri.