Poltek Nuklir Yogyakarta Jadi Pusat Pendidikan Vokasi Teknologi Nuklir di Indonesia

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edy Giri Rachman Putra berbicara dalam Webinar Talenta Muda Berkarya di Jakarta, Rabu (25/5/2022). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak--

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah berupaya untuk memperkuat pendidikan vokasi di bidang teknologi nuklir di Indonesia melalui pengembangan Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) yang terletak di Yogyakarta.

Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Iptek (SDMI) BRIN, Edy Giri Rachman Putra, menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah Indonesia mengenai revitalisasi Politeknik bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan profesional. 

Ini termasuk tidak hanya pembelajaran di kelas tetapi juga pelatihan dan pemagangan. "Kami mendukung sepenuhnya pengembangan pendidikan vokasi di Poltek Nuklir, yang sejalan dengan rencana strategis pengembangan iptek nuklir di Indonesia," kata Edy.

Edy, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Poltek Nuklir, menyebutkan bahwa salah satu rencana strategis BRIN adalah menjadikan Kawasan Sains dan Edukasi (KSE) Ahmad Baiquni di Babarsari, Yogyakarta sebagai pusat pendidikan vokasi nasional dalam bidang ketenaganukliran. 

BACA JUGA:Gagal Buktikan Sosok Inisial T, Benny Rhamdani Terancam Hukuman Penyebaran Hoaks

BACA JUGA:Baznas RI Gelar Bantuan Kesehatan untuk Korban Serangan Israel di Palestine Hospital Kairo

"Kami berencana untuk mengusulkan KSE sebagai IAEA Collaborating Center for Nuclear Education, Basic Research, and Training di Asia-Pasifik," tambahnya.

Poltek Nuklir juga akan mengadopsi konsep teaching industry, didukung penuh oleh BRIN baik dari segi fasilitas maupun tenaga ahli yang akan membantu dalam pengajaran dan riset. 

Dengan langkah ini, diharapkan lulusan Poltek Nuklir akan memiliki daya saing global dan dapat memenuhi kebutuhan industri nuklir, baik di dalam maupun luar negeri.

Edy juga mengungkapkan bahwa BRIN tengah menjalin kerja sama dengan beberapa mitra internasional, seperti Rosatom Technical Academy dan Tomsk Polytechnic University (TPU) dari Rusia. 

BACA JUGA:Produk Impor Ilegal Senilai Rp46 Miliar Disita, Mendag Zulhas Minta Kesadaran Masyarakat

BACA JUGA:Densus 88 Bebaskan Orang Tua HOK, Terbukti Tidak Terlibat Terorisme

Sejak 2020, Poltek Nuklir telah mengirimkan mahasiswa dan dosen untuk mengikuti winter dan summer camp tentang radiochemistry dan nuclear security, serta menerima dukungan dari tenaga ahli untuk pengembangan kurikulum.

Direktur Poltek Nuklir, Zainal Arief, menjelaskan bahwa ke depan, Poltek Nuklir akan fokus pada pengembangan pendidikan vokasi program Magister Terapan untuk mendukung pengembangan iptek nuklir di Indonesia. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan