Upaya Pengembangan Terapi Sel Punca untuk Pengobatan Masa Depan

Tahapan proses dalam terapi sel punca (steam Cell) di laboratorium. ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi--

Data itu menunjukkan pergeseran tren pengembangan obat ke arah produk biologi dan ATMP. Pasar ATMP diprediksi bertumbuh dari USD 9,37 miliar pada tahun 2022 menjadi USD 22,48 miliar pada tahun 2027.

Dengan adanya UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pemerintah mendukung perkembangan teknologi kesehatan menuju ketahanan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan di Indonesia.

BACA JUGA:Cara Mengatasi Demoralisasi di Tengah Gempuran AI: Peran Pendidikan dan Literasi

BPOM juga ikut mendukung antara lain melalui pengembangan pedoman-pedoman yang terkait pengolahan sel punca, dukungan asistensi regulatori dalam bentuk kegiatan pelaksanaan diskusi dan konsultasi, peningkatan kompetensi personil, dan melakukan kegiatan asistensi onsite untuk bisa memberikan masukan perbaikan sesuai ketentuan cara pembuatan obat yang baik (CPOB).

Selanjutnya, untuk percepatan penggunaan fasilitas, BPOM akan mengawal proses perolehan sertifikasi CPOB.

Dalam mengawal pengembangan sel punca ini, diperlukan juga kerja sama pemerintah, swasta dan peneliti sel punca agar produk tersebut bisa menjadi teknologi baru dalam dunia kesehatan di Indonesia.

Harapannya, terapi sel punca ini bisa terus berkembang dan juga mempunyai standar yang sama dengan standar internasional, sehingga dapat diakui dalam tatanan pelayanan kesehatan konvensional. (*)

*) Oleh: Budhi Santoso

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan