Jokowi Resmikan Proyek Investasi Baterai Listrik Senilai USD 4,46 Miliar di Karawang

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (Tangkapan layar YouTube BKPM)--

BELITONGEKSPRES.COM - Presiden Joko Widodo meresmikan proyek investasi ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia, bertempat di lokasi pabrik PT Hyundai LG Indonesia Green Power pada Rabu 3 Juli. 

Proyek ini diharapkan dapat mendukung transformasi Indonesia menjadi pemain utama dalam industri baterai dan kendaraan listrik, khususnya yang berbahan baku nikel.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa nilai total investasi untuk ekosistem baterai dan kendaraan listrik ini mencapai USD 4,46 miliar atau setara Rp 71,36 triliun.

“Dengan kesiapan seluruh tahapan mulai dari pertambangan, smelter, HPAL (High Pressure Acid Leach), prekursor, hingga produksi sel baterai dan mobil, Indonesia dapat menjadi salah satu negara terdepan dalam ekosistem baterai mobil listrik yang terintegrasi,” jelas Bahlil dalam sambutannya di acara peresmian tersebut.

BACA JUGA:Hasil Pemeriksaan Psikologi Forensik Pegi Setiawan, Polisi Sebut Cenderung Bohong dan Manipulatif

BACA JUGA:Hasyim Asy'ari Respon Pemecatan dari KPU, Ucapkan Hal Ini

Bahlil juga menekankan bahwa tidak ada negara lain di dunia yang telah berhasil membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. "Indonesia menjadi yang pertama dalam mewujudkan ini," tambahnya.

Perjuangan untuk merealisasikan proyek investasi ini, terutama selama masa pandemi COVID-19, membutuhkan upaya besar dan dukungan dari berbagai pihak. Kehadiran Presiden Joko Widodo sejak peletakan batu pertama pada tahun 2021, tinjauan pada September 2023, hingga peresmian hari ini, memberikan dorongan semangat yang signifikan.

“Hari ini adalah tonggak penting dimana kita menyaksikan peresmian pabrik baterai mobil listrik yang terintegrasi. Total investasi mencapai USD 9,8 miliar, belum termasuk investasi dari Hyundai untuk mobil. Jika diakumulasi, keseluruhan investasi mencapai sekitar USD 11-12 miliar, menjadikannya investasi terbesar untuk ekosistem di Indonesia,” ujar Bahlil.

Proyek ini merupakan hasil implementasi komitmen antara Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae-in dalam pertemuan di Korea Selatan pada tahun 2019, yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan investasi antara kedua negara.

BACA JUGA:Usai Berhubungan Badan Dengan Asy'ari, CAT Alami Gangguan Kesehatan

BACA JUGA:Modus Hasyim Asy'ari dalam Melakukan Tindakan Asusila, Fasilitasi Apartemen hingga Tiket Pesawat

Pengembangan ekosistem ini meliputi industri pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik dengan nilai investasi sebesar USD 3,2 miliar atau setara Rp 51,2 triliun, yang akan menciptakan lapangan kerja bagi 2.800 orang. Dalam fase pertama, pabrik ini memiliki kapasitas produksi 10 GWh dengan investasi sebesar USD 1,2 miliar atau Rp 19,2 triliun.

Selain itu, investasi lainnya termasuk pembangunan fasilitas pak baterai (battery pack) senilai USD 42,12 juta atau Rp 674,32 miliar, serta produksi kendaraan listrik senilai USD 1,22 miliar atau Rp 19,52 triliun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan