Revitalisasi Organisasi Mahasiswa di Era Gen Z: Tantangan dan Solusi Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Helena Nuryatul Hafifah --
Pemerintah kerjasama antara Ormas dan Program Merdeka Belajar. Pemerintah seharusnya dapat memberikan dukungan melalui program dan kebijakan yang mendorong partisipasi mahasiswa dalam organisasi. Contohnya, berbicara tentang dengan tantangan Program Kampus Merdeka, Pemerintah bisa bekerja sama dengan cara menentukan mahasiswa yang berpotensi lolos di Program Merdeka Belajar adalah mahasiswa yang berpengalaman organisasi. Hal ini juga menguntungkan program Merdeka Belajar yang lebih menyasar mahasiswa yang sudah siap terjun ke dunia kerja ataupun mencari mahasiswa yang potensial.
BACA JUGA:Regulasi yang Tepat untuk Koperasi yang Kuat di Indonesia
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam meningkatkan relevansi dan dampak positif organisasi mahasiswa. Partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan organisasi mahasiswa, seperti menjadi narasumber, peserta, atau donatur, akan membantu organisasi mahasiswa dalam mencapai tujuannya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Organisasi mahasiswa memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian mahasiswa serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan negara. Dengan melakukan evaluasi, inovasi, dan kolaborasi, organisasi mahasiswa dapat kembali menjadi wadah yang menarik bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri, belajar, dan berkontribusi pada masyarakat. Maka dari itu harapannya, bersama-sama membangkitkan kembali minat mahasiswa terhadap organisasi dan mewujudkan organisasi mahasiswa yang lebih baik di masa depan. (*)
*) Helena Nuryatul Hafifah, Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNY 2024