Para Pegawai Unjuk Rasa, RS Medika Stania 'Cerai' dengan BPJS ?

Para Pegawai Unjuk Rasa di depan kantor manajemen RS Medika Stania Sungailiat (Babel Pos)--

Pihaknya meminta manajemen yang tidak profesional segera dirombak dan bila aspirasi aksi tidak diindahkan akan mengadu persoalan ke DPRD Bangka. Selain itu pihaknya tidak ada niatan untuk mundur dari pekerjaan hanya meminta adanya hak yang adil bagi pegawai. 

Aksi demo juga akan kembali dilakukan seraya menunggu upaya lain selama persoalan tidak diakomodir oleh manajemen RS Medika Stania. Setelah beberapa waktu melakukan orasi, manajemen kemudian menemui pegawai yang berdemo. Dialog sempat dilakukan namun tidak menemukan kesepakatan antara pegawai dan manajemen. 

Putus dengan BPJS?

Pihak RS Medika Stania Sungailiat melalui, Vice Presiden HGGA PT BTM, Firmansyah mengatakan mutasi dilakukan karena tidak ada lagi kerja sama BPJS dengan RS Medika Stania. Pemutusan kerjasama itu berdampak pada tidak sanggupnya manajemen RS Medika Stania membayar hak karyawan. 

"Jadi salah satu strategi perusahaan, strategi manajemen agar teman-teman tidak di-PHK yaitu dimutasi," kata Firmansyah. 

Kebijakan lainnya dilakukan dengan tidak memperpanjang karyawan kontrak dan posisi karyawan kontrak akan diisi karyawan tetap. Pihaknya mengklaim tidak ada kebijakan "merumahkan" karyawan maupun PHK.

Terkait pemutusan kerja sama BPJS dengan RS Medika Stania pihaknya memilih tidak memberikan tanggapan. Termasuk ketika disinggung adanya dugaan penggelapan dan Tipikor hingga informasi adanya pelaporan ke kepolisian terkait persoalan BPJS di RS Medika Stania, pihaknya enggan menanggapi. 

BACA JUGA:Kasus Perceraian di Babel Masih Tinggi, Beliadi Berikan Saran Khusus

BACA JUGA:Penghargaan Pengelolaan Arsip, Desa Bentaian Jaya Berhasil Pertahankan Peringkat Pertama

"Terkait hal itu (masalah pemutusan kerjasama BPJS dengan Medika Stania)  biarlah media yang melihat jalannya seperti apa, karena bukan kami yang harus menyampaikan hal itu. Karena kita harus menjaga nama baik rumah sakit," sebutnya. 

Sementara itu, Direktur RS Medika Stania Sungailiat, dr Gustomi mengatakan proses mutasi terhadap karyawan oleh manajemen dilakukan dengan pertimbangan beberapa hal diantaranya pegawai belum menikah, serta menyesuaikan kebutuhan RS jaringan Medika Stania di Karimun. Mutasi juga menyasar kalangan direktur selain karyawan dan staf, termasuk dirinya sendiri ikut dimutasi. 

Ia memastikan perusahaan telah mengakomodir kebutuhan mutasi seperti transportasi pesawat, tempat tinggal, dan lainnya. Ia akui, sebelumnya 90% pendapatan diraih oleh RS Medika Stania Sungailiat dari kerjasama dengan BPJS. Pendapatan yang hilang tersebut membuat mutasi mau tak mau harus dilakukan. 

"Kalau nanti BPJS bekerja sama lagi nanti pasien kita bisa 100 persen. Gak mungkin kita gak nambah karyawan, yang ngerti di lapangan ini mereka-mereka ini," ujarnya. 

Mengenai mutasi terkesan like, dislike hal itu dibantah pihaknya. Pasalnya, mutasi dilakukan dengan proses waktu beberapa bulan. Mutasi dianggap cara perusahaan bertahan untuk menghadapi hilangnya pemasukan dampak kerjasama BPJS yang putus.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan