Polres Belitung Diminta Serius, Dugaan Oknum Penyuplai BBM Akan Dilaporkan ke Mabes Polri
Tokoh masyarakat Belitung Oktoris Chandra (Cacan), meminta pihak kepolisian serius dalam dugaan keterlibatan oknum aparat di Belitung yang diduga main BBM.--
Menurutnya, dia membeli BBM tersebut ke sejumlah perusahaan yang memiliki izin untuk menjual BBM Industri. Bahkan dia menunjukkan bukti nota pembelian BBM tersebut.
Setelah dicek wartawan, ternyata nota tersebut bukan BBM industri untuk CV Mineral Belitung Putra Mandiri. Melainkan nota untuk BBM perusahaan lain yang diduga juga milik Fut Liong.
Ketika dikonfirmasi mengenai nota pembelian untuk CV Mineral Belitung Putra Mandiri, Amran belum bisa menunjukkan. "Nanti kita akan tunjukan yang asli," pungkasnya.
BACA JUGA:Dispora Belitung Siap Gelar Festival Olahraga Tradisional 2024, Ayo Daftarkan Tim Kamu
BACA JUGA:Bawaslu Belitung Lantik 49 PKD untuk Pemilu 2024
Diberitakan sebelumnya, perusahaan Kaolin CV Mineral Putra Belitung Mandiri di Kecamatan Badau kabarnya digerebek oleh sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan aparat yang ada di Bangka Belitung.
Diduga perusahaan kaolin tersebut beroperasi menggunakan BBM ilegal. Yakni membeli dari SPBU digunakan untuk keperluan industri. Bahkan penyuplai BBM-nya adalah diduga oknum aparat di Belitung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, perusahaan kaolin tersebut milik dari Mr Chen pengusaha asal China. Ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, sejumlah pekerjaan di lokasi tak menampiknya. "Benar ini perusahaan milik Mr Chen," kata para pekerja di lokasi, Senin 27 Mei 2024.
Ketika ditanyai keberadaannya, seluruh para pekerja perusahaan kaolin termasuk pria bertubuh subur masih enggan berkomentar banyak. Termasuk asal usul minyak yang digunakan dalam produksi. "Kami tidak tahu silahkan tanya ke depan," tukas.
Sementara itu, Kasi Propam Polres Belitung AKP Hardi mengatakan, dirinya baru mendengar adanya kabar tersebut. Saat ini dia masih belum berkomentar banyak mengenai adanya oknum aparat tersebut.
Berdasarkan informasi, oknum aparat tersebut membeli BBM bersubsidi dengan harga normal di SPBU di Belitung. Lalu dijual ke industri (perusahaan) diduga dengan melebihi harga normal.
"Jika terbukti (ada oknum aparat), maka akan kita lakukan tindakan sesuai aturan. Kami akan menindak tegas kepada anggota yang bermain dengan ilegal oil," tegas AKP Hardi.
Bantahan Perusahaan Kaolin
BACA JUGA:Harga Bahan Pokok di Pasar Tanjungpandan Masih Stabil, Bumbu Dapur Turun
BACA JUGA:Relawan Erzaldi Rosman Terbentuk di Belitung, Pastikan Maju Calon Gubernur Babel 2024