Luasnya Peluang Ekspor Durian Indonesia

Pedagang durian menunggu pembeli di salah satu ruas jalan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (2/4/2023). Durian yang berasal dari sejumlah daerah di Sulteng tersebut sebagian besar hanya bisa dijual di pasar lokal dan regional karena terkendala sertifikat k--

Tumbuh alami itu menyebabkan kualitas buah sangat beragam karena tidak mendapat sentuhan budi daya yang baik.

BACA JUGA:Menjadi Lansia yang Berdaya dan Sehat Dimasa Tua

Reza menyampaikan hal itu pada acara Durian Talk yang digagas oleh Perhimpunan Hortikultura Indonesia (Perhorti) pada awal Juni 2024.

Produksi durian Indonesia meningkat 71 persen dibandingkan produksi pada 2017 (795.200 ton), sementara itu luas produksi meningkat 231 persen.

Sentra produksi durian itu, antara lain, di Kabupaten Pasuruan (produksi 108.292 ton, area 9.998 hektare-ha), Kabupaten Malang (44.961 ton, 3.139 ha), Kabupaten Parigimoutong (22.863 ton, 1.862 ha), Tapanuli Selatan (18,295 ton, 2.339 ha), dan Lombok Barat (18.253 ton, 1.213 ha).

Direktorat Jenderal Buah dan Florikultura Kementeraian Pertanian jua mengembangkan sentra durian hingga 364 wilayah di 85 kabupaten dan 26 provinsi.

Para petani mengembangkan jenis seperti kromo, matahari, namlung, otong, petanling, dan sunan di 90 sentra hasil pengembangan pada 2023.

Setahun sebelumnya para petani di 110 sentra menanam jenis bintana, hepe, kani, serta jenis kromo, matahari, namlung, otong, petanling, dan sunan.

Pengembangan pada 2021 meliputi 134 sentra dan 2020 (30 sentra). Hingga 2022 Kementerian Pertanian merilis 114 varietas durian unggul.

Menurut Reza durian monthong identik dengan Thailand, lalu musang king identik dengan Malaysia? Bagaimana dengan durian Indonesia?

BACA JUGA:Era Kebangkitan Indonesia di Tengah Turbulensi Ekonomi Global

Reza mengatakan, aksesi durian Indonesia tidak perlu dijadikan sebagai varietas unggul nasional. Namun, sebaiknya menjadi varietas unggulan masing-masing daerah Indonesia yang menjadikan ciri khas masing-masing daerah.

Dari total 114 varietas durian di Indonesia yang sudah dirilis, terdapat 11 varietas unggulan, yakni namlung petaling, klamunod atau supertembaga, matahari, petruk, kromo banyumas, malika, lai mas, balqis, serombut, dan pelangi atururi.

“Setiap daerah punya kebanggaan,” kata Reza. Dengan digunakannya varietas durian asli daerah, kegiatan budi daya tidak akan mengalami kendala yang berarti karena sudah terdapat kesesuaian agroklimat.

Keragaman durian di Indonesia juga sangat tinggi. Reza menjelaskan durian berdaging merah yang ditengarai hasil persilangan antara durian (Durio zibethinus) dan durian anggang (Durio graveolens).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan