DLH Belitung Pantau 5 Titik Potensi Lokasi TPS Liar

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah B3, DLH Belitung, Johandi Agus Saputra--

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung memantau sebanyak lima titik yang berpotensi menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar di Tanjungpandan.

Lokasi-lokasi tiik pantau TPS liar tersebut adalah perbatasan antara Air Merbau dan Air Raya, Jalan Air Serkuk, Jalan Kenanga, perbatasan Jalan Martapura menuju Pangkallalang dan Lesung Batang, serta Jalan Asam.

"Jadi ada lima titik yang menjadi titik rawan TPS liar di Tanjungpandan ini," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dan Limbah B3, DLH Belitung, Johandi Agus Saputra kepada Belitong Ekspres, Rabu 22 Mei 2024.

Menurut Johandi, DLH Belitung terus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat terkait wilayah mereka masing-masing. Hal ini dilakukan karena sesuai dengan amanat undang-undang, masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama.

BACA JUGA:DLH Belitung Kelola Sampah 4,6 Ton Pada Triwulan Pertama 2024

Oleh karena itu, perlu adanya usaha bersama dan berkolaborasi terkait penanganan sampah di sepanjang jalan titik yang tidak bertuan atau jalan kosong di wilayah Tanjungpandan.

"Artinya pihak desa menyurati pemilik lahan kosong agar jangan sampah ditumbuhi rumput tinggi sehingga dijadikan tempat sampah oleh orang secara sembarangan," jelasnya.

Selain itu, DLH Kabupaten Belitung berupaya menyediakan kontainer sehingga bisa membuang sampah di tempat tersebut.

Johandi memberikan contoh seperti titik antara Air Saga dan Kolong Lie Kim itu sudah ada kontainer, Pangkallalang itu ada di belakang kantor DPRD.

"Diusahakan lokasi itu jangan sampai "semak" (tumbuh rumput liar) yang akhirnya dijadikan tempat buang sampah oleh masyarakat," terang Johandi.

BACA JUGA:DLH Belitung Angkut Sebanyak 2 Ton Sampah, Hasil Aksi Bersih Destinasi Wisata Pantai

Maka dari itu, ia berharap pihak desa lebih proaktif, karena itu merupakan wilayah tanggung jawab mereka. Sebab, DLH memiliki keterbatasan jika harus membersihkan sampah setiap hari di lokasi TPS liar tersebut.

"Sejauh ini, kami selalu memeriksa sampah di pinggir jalan. Jika ada potensi penumpukan sampah, kami akan melakukan kerja bakti bersama dan terus memantaunya," jelasnya.

Johandi menerangkan, apabila sudah menjadi TPS liar dan pembersihanpun harus menggunakan alat berat, tentu menjadi kendala, karena mereka memiliki keterbatasan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan