Mengubah Air Selokan Menjadi Bersih
Aktis Sumarto mengawasi IPAL yang terpasang di kawasan Kebraon Indah Permai, Surabaya, beberapa waktu lalu. ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin--
Apa yang ada di dunia ini, terutama di Bumi Pertiwi, memiliki apapun yang dibutuhkan manusia, termasuk air yang melimpah.
Meskipun tidak menempuh pendidikan tinggi, hanya lulusan sekolah menengah atas (SMA), rasa keingintahuan Aktis untuk mempelajari alam sangat tinggi.
Aktis muda, saat masih di Lamongan, membaca buku biologi yang sering dipelajari dan selalu diimplementasikannya di lingkungan sekitar.
Tidak hanya buku pelajaran, majalah hingga artikel yang berkaitan dengan lingkungan selalu dia baca hingga berjam-jam tanpa mengenal lelah.
Didukung lingkungan perdesaan yang masih banyak persawahan serta lingkungan asri, Aktis juga belajar dari pengalaman di lapangan.
Pada 1986, Aktis memutuskan hijrah ke Surabaya untuk memperkuat keilmuannya dan mendapatkan pendapatan yang lebih baik lagi.
Dampaknya, Aktis bisa belajar dari jurnal penelitian hingga media sosial, seperti penyedia layanan konten video yang menjadi santapannya sehari-hari untuk mengenyangkan rasa keingintahuannya.
Bahkan, Aktis sampai membeli mikroskop digital melalui toko daring untuk mengamati bakteri. Dia mengaku, tidak perlu membeli mikroskop yang mahal untuk dapat mempelajari sifat bakteri.
Pria yang memiliki hobi membuat bonsai itu, pada akhirnya mengaku jatuh cinta dengan bakteri-bakteri yang digunakannya untuk menjernihkan air selokan.
Jika sudah mengamati bakteri, Aktis bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam, sampai kadang lupa untuk makan.
BACA JUGA:IKN sebagai katalis kunci mewujudkan Strategi Hidrogen Nasional
BACA JUGA:Pendidikan yang Memerdekakan
Dengan melihat bakteri itu, membuatnya merasa betul-betul kecil di hadapan Sang Khalik dan harus terus berusaha untuk lebih baik lagi.
Oleh karena itu, Aktis bersyukur dan berterima kasih atas apa yang telah ditunjukkan oleh bakteri-bakteri tersebut.
Mempelajari lingkungan hidup dapat memberikan pengetahuan tentang lingkungan dan komponen-komponennya, serta pentingnya menjaga serta melestarikannya.