Kasus KDRT Berakhir Tragis, Suami yang Bunuh Istri Tewas Tenggak Racun

Seorang istri di Kota Pangkalpinang meregang nyawa usai dianiaya suaminya sendiri dengan tubuh penuh luka dan pelaku tewas usai tenggak racun (ist)--

BACA JUGA:Korupsi Timah Kluster Pemda, 8 Pejabat ESDM Babel Diperiksa oleh Kejagung

Ia menambahkan bahwa karena ayah mereka sudah lemah, kedua anak pelaku panik dan langsung keluar rumah untuk meminta tolong kepada tetangga setelah membuka pintu rumah.

Pihak keluarga segera membawa korban dan kedua anaknya ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang untuk mendapat pertolongan medis. Tak lama kemudian, pelaku juga dibawa ke RSUD Depati Hamzah dalam keadaan lemah dan tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya meninggal dunia.

Dari hasil visum, disebutkan bahwa korban mengalami luka di bagian dada sekitar 2 cm, luka di perut sebesar 2 cm, luka di lengan kanan sepanjang 7 cm, dan luka di bagian belakang kepala sepanjang 3 cm.

Selanjutnya, terdapat luka gores di pundak sebelah kanan sepanjang 10,5 cm, luka di bagian belakang kepala sepanjang 4,5 cm, dan luka di bagian belakang betis sebelah kiri sepanjang 2 cm.

"Setelah diumumkan meninggal dunia, sekitar pukul 04.30 WIB, jenazah korban dibawa ke rumah duka menggunakan mobil dari Yayasan Rumah Duka Bhakti Sosial," tandas Riza.

Motif Suami Bunuh Istri

BACA JUGA:500 Balita Stunting di Babel Dapat Makanan Tambahan

BACA JUGA:Masyarakat Bangka Belitung Diminta Waspada Flu Singapura, Pengawasan Pasca Lebaran Diperketat

Motif di balik pembunuhan istri, yang dilakukan oleh Hasan (48), suami korban, tampaknya akan terkuak. Itu seiring dengan kematian pelaku yang usai menenggak racun rumput setelah membunuh istrinya, Fit Siu In (48).

Apakah motif ini akan terungkap ketika kedua remaja anak-anak pelaku dan korban memberikan kesaksian? Atau mungkin mereka sendiri tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada orangtua mereka? Pertanyaan ini masih belum terjawab.

Apakah motif tersebut akan terkubur bersama dengan kematian suami dan istri tersebut? Satu hal yang pasti, tugas kepolisian untuk mengungkap motif dari kedua remaja tersebut tidaklah mudah. 

Mereka tidak hanya menghadapi trauma atas pengalaman mengerikan yang mereka saksikan di tengah malam itu, tetapi juga nyaris kehilangan nyawa mereka sendiri akibat kekejaman pelaku.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan