Kasus KDRT Berakhir Tragis, Suami yang Bunuh Istri Tewas Tenggak Racun

Seorang istri di Kota Pangkalpinang meregang nyawa usai dianiaya suaminya sendiri dengan tubuh penuh luka dan pelaku tewas usai tenggak racun (ist)--

BELITONGEKSPRES.COM, PANGKALPINANG - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berakhir sangat tragis mengguncang Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Seorang istri di Kota Pangkalpinang meregang nyawa usai dianiaya suaminya sendiri dengan tubuh penuh luka. Korban yang bernama Fit Siu In (48) dibacok oleh suaminya, Hasan (48). 

Tak hanya menghabisi nyawa istrinya, Hasan juga tega menganiaya anak kandungnya sendiri. Usai melakukan penganiayaan pelaku juga menghembuskan nafas karena menenggak racun. 

Meskipun mereka sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa perempuan berusia 48 tahun tersebut tidak bisa diselamatkan. Sang suami, setelah meminum racun rumput, juga meninggal dunia di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang.

AKP Riza, Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, menjelaskan bahwa kejadian tragis ini pertama kali diketahui oleh anak pertama korban yang berusia 19 tahun. Saat itu, sekitar pukul 00.16 WIB, ia terbangun karena mendengar keributan di luar kamar.

BACA JUGA:Prestasi Gemilang Belitung dan Bateng, Raih Juara di Sungailiat 10-K

BACA JUGA:Wanita Muda Menjadi Korban Penganiayaan, Jari Tangan Endah Nyaris Putus

Setelah FP meninggalkan kamar, kata Riza, ia langsung melihat ibu dan ayahnya sedang bertengkar dengan pelaku menyerang korban menggunakan parang. Melihat kejadian itu, FP langsung berteriak ketakutan dan kembali masuk ke dalam kamar.

Teriakan FP membuat adiknya FR (16) terbangun dan keluar kamar. Saat keluar kamar, FR melihat ibunya tergeletak di lantai dengan luka-luka. Ketakutan, FR juga berteriak dan masuk kembali ke dalam kamar untuk mencoba menghubungi keluarga terdekat.

Teriakan itu memicu pelaku, yang ternyata ayah mereka, untuk mengejar FR ke dalam kamar. Melihat ayahnya mengejar adiknya, FP pun mengambil inisiatif untuk melindungi adiknya dengan membawa raket nyamuk sebagai alat pertahanan.

Namun, pelaku menyerang FP dengan parang, menyebabkan luka serius pada pergelangan tangan kiri FP. "Parang mengenai tangan sebelah kiri FP yang mengakibatkan pergelangan tangan kirinya terluka," beber Riza kepada Babel Pos.

Setelah menyerang anak pertamanya dengan sebuah parang, pelaku terus mengejar kedua anaknya di dapur, berputar di sekitar meja makan. Ketika pelaku merasa lelah, ia langsung menuju ke dapur dan meminta maaf kepada anak-anaknya sebelum kembali ke dapur.

"Pada saat itulah kedua anak-anak pelaku melihat sang ayah minum dari sebuah botol yang diduga berisi racun rumput," jelas Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang.

BACA JUGA:Nasib Tragis Sang Mantan Kepala Dinas ESDM Babel, Suranto Wibowo Kembali Terjerat Korupsi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan