Stok Beras Premium Berlimpah di Market Modern, Pembelian Beras SPHP Dibatasi
Beras Premium Berlimpah Ruah Di Modern Market, Jenis Medium Bulog SPHP Dibatasi Pembeliannya-disway.id/Bianca Chairunisa---
BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar, termasuk Pasar Induk Beras Cipinang oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), tampaknya berhasil mengatasi kelangkaan beras di masyarakat.
Harga yang relatif murah dan terjangkau menjadi pilihan utama bagi masyarakat di tengah kenaikan harga beras premium di pasar.
Baru-baru ini, di salah satu ritel modern market Indo Grosir Depok, pembelian beras SPHP bahkan harus dibatasi, di mana satu orang pembeli hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 karung kemasan ukuran 5 kg dengan harga Rp 54.500 per kemasan.
Menurut Wati, salah seorang karyawan Indo Grosir Depok, penjualan beras SPHP ini mendapat minat yang cukup tinggi dari para pembeli.
" Pembelinya lumayan banyak dibandingkan beras premium, makanya disini dibatasi pembeliannya per orangnya," ungkapnya kepada disway.id, sabtu 30 Maret.
BACA JUGA:Hal Penting bagi Pengguna Mobil Listrik Mudik dengan Aman, Lakukan Hal Ini Sebelum Berangkat
BACA JUGA:Temani Perjalanan Mudik dengan HP POCO Series, Pengisian Cepat Hingga Penyimpanan Besar
Dari pengamatan di swalayan, terlihat bahwa beras Bulog SPHP masih tersedia dalam kemasan karung besar dengan jumlah yang cukup banyak. Selain itu, juga terlihat berbagai merek beras premium dengan harga yang mulai kembali normal, yaitu sekitar Rp 69.500 per kemasan 5 kg.
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, meminta kepada pedagang dan pelaku usaha untuk tidak melakukan oplosan pada beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), serta untuk menjualnya dengan harga yang sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) yang telah ditetapkan.
“ Kami menghimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak mengkomersialisasikan beras SPHP dalam bentuk apa pun, termasuk repacking, mengoplos, hingga menaikkan harganya,” ujar Arief dalam keterangan di Jakarta pada Rabu 27 Maret.
Arief menyampaikan bahwa beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang didistribusikan oleh pemerintah memiliki tujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta untuk memastikan bahwa akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga.
BACA JUGA:KADIN Perkirakan Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp157,3 Triliun
BACA JUGA:Apple Dirumorkan Bakal Merilis iPad Pro pada Awal Mei 2024
“ Beras SPHP ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, bukan untuk diperjualbelikan secara komersial,” pungkas Arief.