Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Gus Irfan Optimis Kampung Haji Bisa Tekan Biaya Haji

Menteri Haji dan Umrah Mochammad Irfan Yusuf memberikan keterangan kepada wartawan di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (22/10/2025)-Ananto Pradana-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan optimistis pembangunan Kampung Haji akan menjadi terobosan besar dalam menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji. 

Proyek ini kini masih dalam tahap negosiasi dan lelang lahan, namun diyakini akan memberi dampak signifikan pada efisiensi biaya operasional jamaah. Menurutnya, jika 200 ribu jamaah dapat terpusat di satu kawasan, pengeluaran logistik dan akomodasi bisa ditekan secara signifikan.

Gus Irfan menjelaskan bahwa seluruh perhitungan teknis dan pendanaan proyek dikerjakan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), sementara Kementerian Haji dan Umrah hanya berperan sebagai pengguna fasilitas. Meski begitu, kementerian tetap memberikan masukan terkait kebutuhan infrastruktur yang harus tersedia untuk mendukung aktivitas jamaah selama di Tanah Suci.

Ia menargetkan satu hingga dua tower di Kampung Haji bisa mulai beroperasi pada 2028. Dalam jangka panjang, proyek ini akan mencakup puluhan tower untuk menampung seluruh jamaah asal Indonesia. 

BACA JUGA:Indonesia Kebut Negosiasi dan Lelang Lahan Pembangunan Kampung Haji di Makkah

BACA JUGA:Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi Segera Dibangun, Danantara Amankan Lahan 80 Hektar

Selain itu, kementerian juga tengah menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mencari cara menurunkan biaya haji reguler yang tahun lalu berada di kisaran Rp89,4 juta, turun dari periode sebelumnya sebesar Rp93,4 juta.

Gus Irfan mengakui bahwa upaya menekan biaya haji tidak mudah karena bergantung pada sejumlah variabel, termasuk nilai tukar rupiah terhadap dolar dan riyal. Ia mencontohkan, meski harga layanan tetap, depresiasi rupiah bisa mengerek biaya secara otomatis. 

Namun, efisiensi mulai terlihat di sektor masyair, layanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina yang turun sebesar 200 riyal atau sekitar Rp886 ribu per jamaah tahun ini.

Kementerian Haji dan Umrah kini terus mencari langkah konkret agar efisiensi ini berkelanjutan. Salah satu pembahasan strategis berikutnya adalah pembentukan Panitia Kerja (Panja) Biaya Perjalanan Ibadah Haji oleh DPR pada 27 Oktober mendatang. 

Gus Irfan menegaskan pihaknya siap berunding untuk merumuskan formula terbaik demi menekan biaya sekaligus meningkatkan pelayanan bagi jamaah Indonesia. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan