Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Himbara Serap Dana Rp200 Triliun, Ekonomi Kuartal IV Diproyeksi Tumbuh di Atas 5 Persen

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro-Agas Putra Hartanto-Jawa Pos

BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah telah menggelontorkan dana jumbo senilai Rp200 triliun ke sistem perbankan nasional untuk memperkuat likuiditas dan mendorong ekspansi kredit. Hingga awal Oktober 2025, penyerapan dana oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berjalan efektif dan menunjukkan tren positif terhadap pemulihan ekonomi menjelang akhir tahun.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro menilai realisasi penyaluran dana tersebut mencerminkan optimisme terhadap laju pertumbuhan kredit. Dari total injeksi pemerintah, Bank Mandiri menerima Rp55 triliun dengan tingkat penyerapan mencapai 74 persen, disusul BRI sebesar 62 persen, dan BNI 50 persen. Sementara BTN telah menyerap 40 persen dari total Rp25 triliun yang diterima, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) mencatatkan realisasi 55 persen dari Rp10 triliun.

“Artinya, pertumbuhan kredit di bulan-bulan mendatang akan lebih kuat, apalagi memasuki kuartal IV 2025 saat belanja pemerintah mulai akseleratif,” ujar Andry saat ditemui di Jakarta, Selasa 14 Oktober. 

Ia menambahkan bahwa kuartal terakhir setiap tahun memang cenderung menunjukkan pola pertumbuhan ekonomi yang meningkat karena faktor musiman seperti konsumsi masyarakat selama libur Natal dan tahun baru.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya: Himbara Sudah Salurkan Kredit Produktif Rp112 Triliun

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Buka Peluang Tambah Dana Pemerintah di Bank Himbara

Namun, di tengah dorongan fiskal tersebut, permintaan domestik masih lemah. Hal ini tercermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) September 2025 yang turun menjadi 115, dibanding 117,2 pada Agustus. “Permintaan domestik yang belum pulih sepenuhnya harus mendapat dukungan dari belanja pemerintah,” ujar ekonom lulusan Universitas Indonesia itu.

Penurunan paling tajam terjadi pada kelompok masyarakat menengah bawah. Berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia (BI), IKK untuk kelompok pengeluaran Rp3,1–4 juta turun 7,8 poin ke 106,9, sementara kelompok Rp2,1–3 juta turun 3,9 poin ke level 104,2. Meski demikian, Andry optimistis IKK akan kembali menguat di kuartal IV seiring meningkatnya uang beredar (M0) di masyarakat yang berpotensi mendorong konsumsi.

Secara sektoral, beberapa industri diprediksi akan mengalami lonjakan aktivitas menjelang akhir tahun. Sektor hotel, restoran, transportasi, logistik, hingga teknologi informasi dan komunikasi (TIK) diperkirakan mencatatkan peningkatan signifikan berkat peningkatan mobilitas masyarakat dan konsumsi liburan.

Andry memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV 2025 bisa menembus kisaran 5 hingga 5,3 persen, dengan pertumbuhan kredit di atas 8 persen. “Ini masih perhitungan konservatif, tapi indikasinya cukup solid,” tandasnya. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan