Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Dokter Sebut Donor Darah Rutin Bisa Turunkan Risiko Jantung dan Stroke

Kegiatan donor darah dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Indonesia-Ari Bowo Sucipto-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Hermina Samarinda, Helsa Eldatarina, menegaskan bahwa donor darah tidak hanya bernilai kemanusiaan, tetapi juga memiliki manfaat medis yang besar. Donor darah secara rutin dapat merangsang produksi sel darah merah baru, sehingga membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.

Helsa menjelaskan bahwa ketika seseorang mendonorkan darah sekitar 350 hingga 450 cc, tubuh akan kehilangan sebagian sel darah merah dan zat besi untuk sementara. Kondisi ini memicu tubuh melakukan respons alami dengan mengganti volume plasma serta mempercepat produksi sel darah merah baru di sumsum tulang. 

Proses regenerasi tersebut membuat sel-sel yang dihasilkan lebih segar dan produktif dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sehingga mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Ia menambahkan bahwa donor darah juga berperan menurunkan kadar zat besi berlebih yang dapat memicu stres oksidatif, yaitu kondisi kerusakan jaringan akibat radikal bebas. Stres oksidatif diketahui menjadi salah satu pemicu kerusakan pembuluh darah serta berbagai penyakit kronis. 

BACA JUGA:Nyeri Dada Setelah Olahraga: Jantung, Otot, atau Asam Lambung?

BACA JUGA:Bahaya Duduk Terlalu Lama: Ini Dampaknya dan Cara Mencegahnya

Dengan menurunnya stres oksidatif, fungsi sel endotel dalam pembuluh darah dapat membaik sehingga risiko kardiovaskular berkurang.

Meski memiliki banyak manfaat, Helsa mengingatkan bahwa donor darah bisa menimbulkan efek samping ringan seperti pusing, lemas, atau memar di area suntikan. 

Namun, gejala tersebut biasanya bersifat sementara dan dapat dicegah dengan istirahat cukup serta asupan cairan dan nutrisi sebelum maupun sesudah donor. Ia juga memastikan bahwa proses donor darah aman karena menggunakan peralatan steril sekali pakai, sehingga risiko penularan infeksi dapat dihindari.

Agar tetap sehat, ia menyarankan interval donor darah yang ideal adalah setiap tiga bulan bagi pria dan empat bulan bagi wanita. Perbedaan ini disebabkan cadangan zat besi wanita umumnya lebih rendah serta adanya siklus menstruasi bulanan. Dengan menjaga pola donor darah yang teratur, manfaat kesehatan dapat diperoleh sekaligus membantu sesama yang membutuhkan. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan