Dampak Operasional KIP di Bangka Selatan, Harapan dan Realita Warga Terdampak

Aktivitas penambangan KIP Mitra PT Timah Tbk -istimewa---

BELITONGEKSPRES.COM, TOBOALI - Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah laut Permis, Rajik, dan sebagian Kecamatan Simpang Rimba, Bangka Selatan (Basel), mengungkapkan kekhawatiran terhadap operasional Kapal Induk Produksi (KIP).

Beberapa warga bahkan menyatakan bahwa hingga saat ini, pihak KIP mitra PT Timah Tbk yang beroperasi belum melakukan kegiatan sosialisasi yang memadai kepada masyarakat setempat. 

"Dari informasi yang kami terima, jumlah KIP yang berada di wilayah tersebut adalah 8 unit," ungkap salah satu warga, SH kepada Babel Pos, Kamis 21 Maret 2024.

Namun, saat ini, hanya 7 unit KIP yang beroperasi, sementara satu unit lainnya rusak dan terdampar di tepi laut desa Rajik. Selama masa operasionalnya, KIP mitra PT Timah ini diketahui pernah mendistribusikan 50 karung beras kepada dua desa, yakni Permis dan Rajik.

BACA JUGA:Bupati Bangka Selatan Lakukan Terobosan Stabilkan Perekonomian

BACA JUGA:Krisis Ekonomi Guncang Babel, Penurunan Ekspor Timah Jadi Sorotan

"Di desa Permis, kami memiliki dua janda yang kurang mampu, namun kabarnya pembagian beras tersebut tidak merata. Sementara itu, mayoritas warga Rajik tidak mengetahui adanya pembagian beras tersebut," papar SH.

Dia menjelaskan bahwa awalnya hanya ada 3 unit KIP yang beroperasi, namun jumlahnya kini bertambah menjadi 8 unit, dengan rencana penambahan 2 unit lagi di laut Rajik.

Warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan mulai merasa resah dengan penambahan KIP ke arah pesisir laut desa Permis, yang diprediksi dapat mengganggu hasil tangkapan mereka.

"Kami berharap agar pihak KIP mitra PT Timah Tbk memberikan kompensasi yang jelas kepada masyarakat yang terdampak, terutama bagi mereka yang kurang mampu, sehingga mereka merasa dihargai," ujar SH.

Di sisi lain, ketika Kepala Desa Rajik, Ruslan, diminta tanggapan oleh wartawan tidak memberikan jawaban yang memuaskan terkait sosialisasi KIP kepada masyarakat.

BACA JUGA:Penegakan HET Beras, Bulog Bangka Blacklist Pedagang yang Melanggar

BACA JUGA:Bos PT GFI Belitung Franky Terancam Ditangkap Paksa, Mangkir Dari Panggilan Jaksa

"Mungkin pertanyaan seperti ini sebaiknya ditanyakan di luar bulan puasa," kata Rusalan usai kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Basel.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan