Pertamina Energy Terminal Pastikan Pasokan BBM dan LPG Tetap Stabil Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025
Infrastruktur energi PT Pertamina Energy Terminal (PET)-PT Pertamina International Shipping (PIS)-ANTARA/HO
BELITONGEKSPRES.COM - PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha Subholding Integrated Marine Logistic PT Pertamina International Shipping (PIS), menegaskan kesiapan penuh dalam menjamin kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) selama bulan Ramadhan hingga Idul Fitri 2025. Melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) 2025, PET berupaya memastikan pasokan energi tetap aman dan andal.
Direktur Utama PET, Bayu Prostiyono, menyatakan bahwa langkah strategis ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi energi selama momen Lebaran.
“Kami berkomitmen untuk menjaga kelancaran distribusi energi bagi masyarakat. Satgas RAFI 2025 telah disiagakan di seluruh terminal perusahaan guna memastikan kesiapan BBM dan LPG dalam jumlah yang cukup,” ujar Bayu.
PET telah mengoptimalkan kesiapan sarana dan fasilitas operasional di berbagai terminal utama, termasuk aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), guna mendukung keamanan serta kelancaran distribusi energi di seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA:Menko Zulhas Tugaskan Bulog Serap 1 Juta Ton Jagung untuk Stok Nasional
BACA JUGA:Tren Baru! Berbagi THR Lebaran Tak Harus Pakai Uang, Bisa dengan Aset Kripto
Sejumlah terminal penting telah disiapkan untuk menghadapi peningkatan permintaan selama musim mudik dan Lebaran. LPG Terminal (TLPG) Tanjung Sekong, yang menyuplai sekitar 40 persen kebutuhan LPG nasional, telah dipastikan beroperasi secara optimal. Sementara itu, Fuel Terminal (FT) Baubau di Sulawesi serta Fuel Terminal Kotabaru di Kalimantan berperan strategis dalam mendukung ketahanan energi di wilayah masing-masing.
FT Kotabaru juga memiliki skema Regular Alternative Emergency (RAE) yang memungkinkan pasokan tetap stabil jika terjadi gangguan distribusi. Selain itu, Integrated Terminal (IT) Tanjung Uban berfungsi sebagai pusat penyimpanan utama BBM dan LPG untuk wilayah strategis seperti Kepulauan Riau.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan energi, PET bersama Dewan Komisaris PIS melakukan kunjungan ke Proyek Terminal LPG Refrigerated Jawa Timur di Tuban. Terminal ini memiliki kapasitas penyimpanan yang besar, yakni 88.000 metric ton (MT) refrigerated storage dan 5.000 MT pressurized storage. Dengan lokasi strategis, terminal ini menjadi hub utama dalam distribusi LPG ke wilayah timur Indonesia melalui jalur darat dan laut.
Selain optimalisasi infrastruktur, PET juga terus mengembangkan teknologi digital dalam pengelolaan rantai pasok energi guna meningkatkan efisiensi distribusi dan pemantauan stok BBM serta LPG secara real-time.
BACA JUGA:Sri Mulyani Sebut APBN Kucurkan Rp13,6 Triliun untuk Diskon Listrik
BACA JUGA:Maxim Berikan Bonus Hari Raya untuk Mitra Pengemudi, Wamenaker Berikan Apresiasi
Untuk memastikan kelancaran distribusi energi, PET memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, kepolisian, dan instansi terkait. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi berbagai kendala distribusi, mulai dari cuaca ekstrem, kepadatan lalu lintas, hingga faktor teknis lainnya.
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, PET juga menginisiasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) selama Ramadhan dan Idul Fitri. Program ini mencakup distribusi bantuan kepada masyarakat sekitar terminal serta berbagai kegiatan sosial lainnya untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.