Mengatasi Konflik dengan Kebijakan Ekonomi

Ilustrasi. Kemudahan fiskal dan prosedural bagi pelaku usaha berinvestasi terbukti menyokong geliat ekonomi masyarakat dan mengurangi konflik sosial--ANTARA
Ketiga, kerja sama internasional dapat dilakukan dengan memanfaatkan dukungan keuangan dari IMF, Bank Dunia, dan ADB untuk proyek pembangunan di daerah tertinggal dan mengembangkan program kemitraan antara pemerintah, organisasi internasional, dan sektor swasta untuk meningkatkan kapasitas negara dalam menangani potensi konflik.
Dengan memperkuat kapasitas fiskal, menciptakan pasar tenaga kerja yang resilien, dan meningkatkan keterlibatan internasional, Indonesia dapat lebih efektif dalam mencegah konflik dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pengalaman berbagai negara menunjukkan bahwa kebijakan fiskal yang kuat dapat menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas ekonomi. Misalnya, Jerman telah berhasil mempertahankan ketahanan ekonominya dengan menerapkan kebijakan anggaran seimbang dan surplus fiskal yang memungkinkan respons cepat terhadap krisis keuangan.
BACA JUGA:Hanafi, Perawat Warisan Intelektual Sukarno-pastor Belanda di Ende
Di sisi lain, negara-negara seperti Korea Selatan dan Singapura telah menciptakan pasar tenaga kerja yang fleksibel dan berbasis keterampilan tinggi, yang memungkinkan ekonomi mereka beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan global dan mencegah pengangguran struktural.
Selain itu, peningkatan keterlibatan internasional telah terbukti memperkuat perekonomian berbagai negara. Uni Eropa, misalnya, telah menunjukkan bahwa integrasi ekonomi antarnegara dapat meningkatkan stabilitas dan daya saing kawasan. China juga berhasil memanfaatkan perdagangan internasional dan kebijakan Belt and Road Initiative (BRI) untuk memperluas pengaruh ekonominya dan mempercepat pertumbuhan domestik.
Oleh karena itu, investasi dalam kebijakan ekonomi yang berpihak pada pembangunan berkelanjutan bukan hanya menjadi kebutuhan ekonomi, tetapi juga strategi vital untuk menjaga stabilitas nasional.
Dengan belajar dari praktik terbaik negara lain, Indonesia dapat memperkuat daya saingnya di kancah global, mengurangi risiko konflik sosial, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan. (antara)
Oleh Dr Aswin Rivai SE MM, Pemerhati Ekonomi Dan Dosen FEB-UPN Veteran Jakarta