Mensos Beri Arahan Pemda soal Efisiensi Anggaran untuk Birokrasi Lebih Sehat

Mensos Saifullah Yusuf memberikan pengarahan kepada Kepala Dinas Sosial se-Jawa Timur dan anggota DPRD Sulawesi Tenggara terkait spirit efisiensi anggaran di Kantor Kementerian Sosial Salemba, Jakarta pada Rabu (19/2/2025)-Biro Humas Kemensos-ANTARA/HO

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menekankan bahwa efisiensi anggaran di kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah bukan sekadar kebijakan penghematan, melainkan bagian dari upaya reformasi birokrasi yang lebih sehat dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Dalam pengarahan kepada Kepala Dinas Sosial se-Jawa Timur dan anggota DPRD Sulawesi Tenggara, Mensos mengibaratkan efisiensi sebagai proses detoksifikasi yang akan memperbaiki kinerja birokrasi.

“Seperti halnya puasa yang membersihkan tubuh dari racun dan sel-sel berbahaya, efisiensi anggaran juga akan menghilangkan pemborosan dan membuat birokrasi lebih efektif,” ujar Mensos di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, banyak anggaran belanja barang dan belanja modal yang dapat dialihkan untuk program-program yang lebih berdampak bagi masyarakat. Prinsip utama dari efisiensi ini bukan mengurangi hak rakyat, tetapi justru memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar memberikan manfaat nyata.

BACA JUGA:Baru Dilantik, Mendikti Saintek Brian Yuliarto Siap Cari Solusi Tukin Dosen ASN

BACA JUGA:Satryo Soemantri Mundur dari Mendiktisaintek Sebelum Kena Reshuffle, Apa Alasannya?

Mensos menegaskan bahwa anggaran untuk belanja sosial dan pendidikan tidak akan terkena pemangkasan. Bahkan, jika diperlukan, pemerintah siap meningkatkan alokasi bantuan sosial demi kesejahteraan masyarakat.

Selain dalam aspek anggaran, Mensos juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir ASN dalam menerapkan efisiensi. Ia mencontohkan bahwa Kemensos berhasil menghemat Rp300 juta hanya dalam dua minggu dengan pengurangan penggunaan listrik di kantor.

“Kesadaran ASN harus dibangun bahwa operasional kantor dibiayai oleh rakyat. Jika kita bisa berhemat dalam rumah tangga sendiri, mengapa tidak menerapkan hal yang sama di kantor?” ujarnya.

Lebih jauh, Mensos menekankan bahwa efisiensi tidak boleh menjadi alasan penurunan kinerja. Justru, efisiensi harus mendorong inovasi dan kreativitas agar birokrasi tetap produktif dengan sumber daya yang lebih optimal.

"Dalam keterbatasan, kreativitas harus muncul. Efisiensi adalah tantangan untuk bekerja lebih cerdas, bukan alasan untuk berkinerja rendah," tutupnya. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan