Merger Nissan-Honda Bubar, Mitsubishi Juga Kandas

Merger Nissan Honda senilai Rp 963,6 triliun resmi batal-- (Carscoops/DOK)
BELITONGEKSPRES.COM - Rencana merger raksasa antara Nissan dan Honda yang bernilai US$ 60 miliar atau sekitar Rp 963,6 triliun akhirnya resmi dibatalkan. Tak hanya itu, diskusi soal kolaborasi dengan Mitsubishi juga kandas.
Meski gagal bergabung, ketiga perusahaan otomotif asal Jepang ini tetap akan bekerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik dan teknologi perangkat lunak.
Menurut laporan Carscoops yang dilansir, Sabtu 15 Februari 2025, Honda dan Nissan awalnya ingin membentuk perusahaan induk bersama dengan hak suara yang setara.
Namun, Honda mengajukan perubahan dengan meminta posisi sebagai induk perusahaan, sementara Nissan dijadikan anak usaha. Nissan menolak usulan tersebut, yang akhirnya membuat negosiasi berakhir tanpa kesepakatan.
BACA JUGA:Mobil Hidrogen, Solusi Masa Depan yang Masih Penuh Tantangan
BACA JUGA:Renault Filante Record 2025: Mobil Listrik Masa Depan Pecahkan Rekor Efisiensi Jarak Tempuh
Tak hanya Nissan, Mitsubishi pun ikut mundur dari rencana kerja sama. Padahal, banyak pihak berharap ketiga merek ini bisa bersatu untuk menghadapi dominasi produsen mobil listrik global, terutama dari China.
Meski merger gagal, persaingan di industri otomotif tetap berjalan. Nissan kini dikabarkan mulai mencari mitra strategis baru, salah satunya Foxconn. Sementara Honda dan Mitsubishi memilih fokus mengembangkan teknologi sendiri demi tetap kompetitif di era elektrifikasi.
Gagalnya merger ini menandakan bahwa setiap produsen mobil memiliki strategi berbeda dalam menghadapi masa depan industri otomotif. Kini, yang menarik dinanti adalah bagaimana langkah masing-masing perusahaan dalam menjawab tantangan era kendaraan listrik.