Penjualan Tesla di Korea Hanya Terjual 1 Unit dalam Sebulan, Ini Penyebabnya

Ilustrasi: Tesla Model Y. (Car and Driver).--

BELITONGEKSPRES.COM, Korea Selatan (Korsel) telah menjadi salah satu kekuatan yang dihormati dalam industri otomotif. Dengan merek seperti Kia dan Hyundai, negara ini telah berhasil menantang dominasi Jepang selama beberapa tahun terakhir, bahkan dalam kategori kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), merek-merek Korea telah menjadi pesaing yang tangguh.

Namun, bahkan dengan pesaing sekuat Tesla, pabrikan mobil listrik terkemuka, tampaknya menghadapi tantangan di Korea. Pada Januari 2024, Tesla hanya melaporkan satu penjualan EV di Korea Selatan, yang merupakan satu unit SUV Model Y.

Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan penjualan Tesla yang rendah di Korea. Salah satunya adalah kurangnya kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut di wilayah tersebut. Hal ini menggarisbawahi kekhawatiran yang semakin berkembang di Korea terkait kendaraan listrik yang diproduksi di Tiongkok.

Tantangan dalam penetapan harga dan kurangnya infrastruktur pengisian daya juga memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap permintaan mobil listrik di Korea. Dilaporkan oleh Fortune, sejak Juli 2022, penjualan satu unit mobil listrik Tesla di Korea telah mencatat kinerja penjualan terburuk dalam sejarah perusahaan Amerika tersebut.

Data yang dikumpulkan oleh peneliti Carisyou dan Kementerian Perdagangan Korea menunjukkan penurunan tajam sebesar 80% dalam jumlah pendaftaran kendaraan listrik baru pada bulan Januari jika dibandingkan dengan bulan Desember 2023. 

BACA JUGA:BRI Targetkan Penyaluran 20.000 Unit KPR FLPP di 2024, Ini Syaratnya

BACA JUGA:POCO M6 Pro Dijual Rp2.799.000, Ini Spesifikasinya

Suku bunga yang lebih tinggi dan inflasi diyakini menjadi salah satu faktor yang menghambat minat konsumen terhadap pembelian mobil listrik di dalam negeri. Selain itu, masalah terkait kebakaran kendaraan listrik karena baterai yang menjadi terlalu panas, serta kurangnya fasilitas pengisian daya cepat (fast charger) di kota-kota Korea, juga mempengaruhi keputusan konsumen terkait mobil listrik.

Menariknya, Tesla Model Y buatan Tiongkok telah menjadi salah satu merek terlaris pada tahun 2023. Namun, meskipun permintaan untuk kendaraan listrik secara umum mengalami penurunan di Korea, penurunan penjualan Tesla juga mungkin terkait dengan dugaan keterkaitannya dengan Tiongkok. 

Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Korea yang awalnya berminat untuk membeli mobil Tesla telah melakukannya, namun beberapa di antara mereka mulai mengubah pendapat mereka setelah mengetahui bahwa beberapa model Tesla diproduksi di Tiongkok.

Survei tersebut juga menyoroti kekhawatiran konsumen Korea terkait kualitas manufaktur di Tiongkok. Selain itu, rendahnya penjualan pada bulan Januari juga dapat dikaitkan dengan pola perilaku musiman konsumen Korea. Januari tidak selalu menjadi waktu yang optimal untuk membeli kendaraan listrik karena konsumen sering menunggu pengumuman subsidi dari pemerintah.

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok BBM, LPG dan Avtur Aman Jelang Pemilu 2024

BACA JUGA:Sangat Ekonomis, Segini Biaya Pengisian Daya Mobil Listrik Neta V dalam Setahun

Sebuah juru bicara Tesla di Korea juga mengkonfirmasi bahwa konsumen sering menunda pembelian kendaraan listrik mereka hingga ada kepastian terkait subsidi. Hal ini menunjukkan bahwa faktor eksternal, seperti kebijakan pemerintah dan harapan akan subsidi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan