Apple Bangun Pabrik AirTag di Batam, Pemerintah Minta Investasi Lebih Besar Dibanding Microsoft

Menkomdigi Meutya Hafid saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (9/1)-Nanda Prayoga-JawaPos.com

BELITOGNEKSPRES.COM - Apple siap membangun pabrik aksesori AirTag di Batam, Indonesia, dengan nilai investasi awal mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 16,2 triliun. Pabrik ini diharapkan mampu memenuhi 65 persen kebutuhan AirTag secara global. 

Namun, pemerintah berharap Apple dapat meningkatkan nilai investasinya di Indonesia, melampaui komitmen yang telah diberikan oleh perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Microsoft.

Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, menyoroti pentingnya investasi yang lebih signifikan dari Apple. Ia membandingkan nilai investasi ini dengan Microsoft, yang sebelumnya menggelontorkan USD 1,7 miliar untuk membangun infrastruktur cloud dan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

"Kami berharap Apple memberikan investasi lebih besar, mengingat mereka adalah perusahaan raksasa global," ujar Meutya di Jakarta, Kamis, 9 Januari.

BACA JUGA:BTN Targetkan Penyaluran KPR untuk Pekerja Informal Mencapai 20 Persen pada Tahun 2025

BACA JUGA:Ekonom Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 akan Bertahan di 5 Persen

Meutya juga menggarisbawahi bahwa rendahnya nilai investasi Apple di Indonesia tidak seharusnya disebabkan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi informasi (IT). Ia menekankan bahwa investasi dalam pembangunan pabrik harus diselaraskan dengan pengembangan kompetensi SDM.

"Jika SDM belum siap, solusinya adalah membangun pabrik sekaligus membantu mempersiapkan SDM. Tidak bisa menunggu satu pihak duluan, keduanya harus berjalan bersama," jelas Meutya.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, mengonfirmasi komitmen Apple untuk pembangunan pabrik AirTag ini. Pertemuan dengan perwakilan Apple membahas rencana besar untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat produksi AirTag terbesar di dunia.

"Pembangunan tahap pertama vendor AirTag ini bernilai USD 1 miliar, dan diharapkan dapat memasok 65 persen kebutuhan AirTag global dari Batam," ujar Rosan.

AirTag sendiri merupakan aksesori teknologi canggih yang memungkinkan pengguna melacak barang melalui perangkat ponsel mereka. Produk ini diharapkan menjadi salah satu inovasi unggulan yang dapat meningkatkan kontribusi Indonesia dalam rantai pasok global.

BACA JUGA:Bergabung dengan BRICS, Apa Saja Keuntungan bagi Indonesia?

BACA JUGA:Mentan Amran Tekankan Pentingnya Menjaga Harga Gabah Selama Musim Panen

Investasi Apple di Batam tidak hanya membawa dampak ekonomi tetapi juga menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing SDM Indonesia di bidang teknologi. Pemerintah berharap langkah ini menjadi pemicu bagi perusahaan teknologi lainnya untuk memperluas investasi mereka di Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan