Dampak Kasus Korupsi Timah, Babel Butuh Solusi Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi
Ilustrasi: Aktivitas penambangan timah di Bangka Belitung--(Antara)
Rektor Universitas Muhammadiyah Babel, Ir. Fadillah Sabri, ST, M.Eng, menyatakan bahwa banyak mahasiswa di Babel yang kesulitan membayar uang kuliah. Setiap semester, sekitar 10 hingga 15 persen mahasiswa tidak dapat membayar SPP karena perekonomian keluarga yang terpuruk.
Selain itu, Babel mengalami pertumbuhan ekonomi yang terendah di Indonesia pada 2024, yang berimbas pada rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) di daerah penghasil timah terbesar ini.
Fadillah juga mengungkapkan bahwa untuk pembangunan fisik saja, Babel kekurangan anggaran yang cukup. Dengan dana pembangunan yang terbatas, sektor infrastruktur, termasuk Dinas Pekerjaan Umum, menjadi kunci untuk mendorong kemajuan daerah ini.
Meskipun banyak yang fokus pada persoalan hukum, kondisi ekonomi masyarakat Babel jelas memerlukan perhatian lebih. Semoga ada solusi cepat untuk menyelamatkan ekonomi daerah ini, agar rakyat Babel bisa kembali bangkit. (Babel Pos)