Progres Relasi Indonesia-China
Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping di Balai Besar Rakyat, Beijing, China, pada Sabtu (10/11/2024)-Desca Lidya Natalia- ANTARA
Ia menyebut Indonesia tidak bisa menolak kedatangan TKA karena kebijakan hilirisasi di Indonesia membutuhkan TKA pada masa awal, namun yang dilakukan Pemerintah adalah memastikan adanya transfer of knowledge di industri karena pada akhirnya TKA dari China akan kembali ke negaranya dan smelter di Indonesia akan dikelola oleh pekerja Indonesia secara mandiri.
Ihwal investasi di Indonesia, berdasarkan data Indonesia Investment Promotion Center (IIPC), menunjukkan China merupakan mitra investasi terbesar ketiga Indonesia. Pada 2023, investasi China di Indonesia tercatat sebesar 7,4 miliar dolar AS, sedangkan realisasi investasi dari China pada semester 1 2024 adalah 3,9 miliar dolar AS ditambah Hong Kong 3,8 miliar dolar AS sehingga totalnya adalah 7,7 miliar dolar AS
Sementara sepanjang periode Januari–Juni (semester I) 2024, total realisasi investasi sudah mencapai Rp829,9 triliun atau 50,3 persen dari total target pada 2024 yaitu sebesar Rp1.650 triliun. Dari capaian investasi itu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.225.042 orang selama semester I 2024.
Adapun di bidang perdagangan, China tercatat menjadi mitra dagang terbesar Indonesia.
Berdasarkan data Bea Cukai China, nilai akumulasi perdagangan China-Indonesia pada 2023 adalah sebesar 139,41 miliar dolar AS. Rinciannya, ekspor Indonesia sebesar 74,21 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari China sebesar 65,2 miliar dolar AS sehingga ada surplus hampir 9 miliar dolar AS.
BACA JUGA:Replikasi Digital, Ancaman dan Penanggulanggannya
Kemudian pada kuartal pertama 2024, nilai perdagangan mencapai 33,57 miliar dolar AS dengan nilai ekspor Indonesia sebesar 16,94 miliar dolar AS dan impor sebesar 16,61 miliar dolar AS.
Di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sejumlah program prioritas seperti pengelolaan sumber daya alam, pencapaian swasembada pangan dan energi, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui industri hilir yang juga membutuhkan kerja sama dari China.
Maka tidak heran pada saat pemenuhan janji untuk berkunjung ke China lagi setelah menjadi Presiden RI pada 8--10 November 2024, Prabowo Subianto pun menyebut China sebagai negara yang punya keterkaitan dengan Indonesia sejak berabad lampau.
"Indonesia menganggap China tidak hanya sebagai negara adikuasa, tetapi juga sebagai peradaban besar. Kita telah hidup bersama selama berabad-abad karena budaya serta masyarakat kita telah saling terkait selama bertahun-tahun," kata Presiden Prabowo Subianto saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jinping di Balai Besar Rakyat, Beijing, pada 9 November 2024.
China menjadi negara pertama kunjungan kenegaraan Prabowo setelah dilantik pada 20 Oktober 2024.
BACA JUGA:PPN 12 Persen, Paket Stimulus dan Dampak Terhadap Ekonomi
"China adalah mitra ekonomi strategis Indonesia, investor utama di Indonesia, dan kami mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan China," tambah Prabowo.
Adapun Presiden Xi mengungkapkan China dengan tegas mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan meyakini Indonesia akan tetap berpegang pada jalur pembangunan mandiri dan terus menorehkan prestasi dalam perjalanan mencapai kemakmuran dan modernisasi nasional.
"Pemerintahan Indonesia menyelesaikan transisi pemerintahan dengan lancar dan membuka lembaran baru dalam pembangunan negara, China mendukung hal ini," ungkap Presiden Xi.