Progres Relasi Indonesia-China

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Xi Jinping di Balai Besar Rakyat, Beijing, China, pada Sabtu (10/11/2024)-Desca Lidya Natalia- ANTARA

Dalam satu diskusi pada November 2023, Prabowo Subianto, yang saat itu masih calon presiden, mengatakan konsep politik luar negeri yang ingin ia terapkan bila terpilih adalah Good Neighbor Policy.

Secara sederhana, konsep tersebut memilih politik luar negeri yang independen dan tidak berpihak pada blok mana pun.

Kubu tersebut adalah blok Barat yaitu Amerika Serikat dan Eropa di mana Prabowo sampaikan menjadi acuan pendidikan banyak pejabat Indonesia maupun blok Timur secara khusus merujuk kepada China yang para pejabatnya --menurut Prabowo-- melayani masyarakat, punya dedikasi dalam bekerja, berkomitmen dalam memberantas pendidikan, punya kedisiplinan hingga rasa bangga terhadap negara.

Prabowo pun menyampaikan prinsip One thousand friends too few, one enemy too many  (seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlampau banyak) sebagai langkah politik luar negerinya.

BACA JUGA:Menyelami Diversitas Spiritual

Namun kenapa China dapat menjadi "blok" yang perlu dilihat Indonesia?

Tak lain karena sejak China mulai membuka diri dan melakukan reformasi ekonomi pada 1978, pertumbuhan ekonominya rata-rata lebih dari 9 persen per tahun, dan hampir 800 juta orang berhasil keluar dari kemiskinan. Dampaknya, terjadi peningkatan signifikan terhadap layanan kesehatan, pendidikan, transportasi, teknologi, dan layanan publik lainnya.

China kini menjadi negara berpenghasilan menengah atas dengan pendapatan per kapita 12.600 dolar AS per orang, dibanding dengan Indonesia yang hanya 4.900 dolar AS.

Produk Domestik Bruto (PDB) negara Tirai Bambu itu pada 2023, seperti disampaikan Perdana Menteri Li Qiang dalam pembukaan Sidang Kongres Rakyat Nasional China (NPC) pada Maret 2024, mencapai 126,06 triliun yuan (sekitar 17,71 triliun dolar AS) pada 2023.

Progres hubungan

Dengan kekuatan ekonomi dan ditunjang  dengan keunggulan lainnya, tak heran China menjadi salah satu negara tujuan banyak pejabat Indonesia.

BACA JUGA:Babak baru pupuk bersubsidi

Saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto pun melakukan kunjungan resmi ke China pada 31 Maret--2 April 2024. Itu menjadi kunjungan luar negeri pertamanya sebagai presiden terpilih.

Prabowo pun bertemu dengan Presiden Xi Jinping di Balai Agung Rakyat, Beijing, lokasi yang biasa digunakan untuk sidang parlemen Tiongkok dan menerima tamu-tamu resmi negara.

Dalam pertemuan itu, Prabowo berjanji untuk kembali berkunjung ke China setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan