Alasan Bubur Bayi Instan sebagai MPASI Tak Direkomendasikan Ahli Gizi, Orang Tua Wajib Tahu
Ilustrasi: Bubur Bayi Instan sebagai MPASI Tak Direkomendasikan Ahli Gizi, (freepik)--
BELITONGEKSPRES.COM, MPASI atau makanan pendamping ASI diberikan pada usia anak mulai dari 6 bulan hingga 23 bulan pertama kehidupan. Selama periode ini, pemberian ASI atau susu formula tetap berlanjut hingga anak mencapai usia 2 tahun.
Selama rentang waktu dari kelahiran hingga usia 2 tahun, terjadi perkembangan yang sangat vital dalam berbagai aspek kehidupan anak. Ini mencakup perkembangan otak sebagai dasar kemampuan berpikir dan belajar, serta kemampuan berbahasa yang merupakan kunci interaksi sosial dan pemahaman dunia sekitar.
Perkembangan saraf sensorik untuk penglihatan dan pendengaran juga mencapai puncaknya, memberikan dasar yang solid untuk persepsi anak terhadap lingkungannya.
Dengan peningkatan fungsi kognitif, periode ini menjadi krusial dalam membentuk potensi anak untuk masa depannya.
Oleh karena itu, memberikan MPASI yang sehat pada anak menjadi sangat penting. Kualitas makanan yang diberikan akan menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan.
BACA JUGA:4 Hal Menarik dari Golongan Darah O
BACA JUGA:Hati-hati! Simak Efek Samping Mengonsumsi Makanan Gosong
Sayangnya, masih banyak orang tua yang memberikan bubur fortifikasi atau bubur instan selama masa MPASI anak.
Perlu diingat bahwa pemberian bubur instan pada anak selama masa MPASI tidak dianjurkan, seperti diungkapkan oleh Ahli Gizi Masyarakat, Dr dr Tan Shot Yen, yang menyatakan bahwa meskipun bubur tersebut terbuat dari bahan dasar alami seperti beras, penambahan mineral dan vitamin tertentu pada proses pembuatannya tidak membuatnya lebih sehat atau bernutrisi.
Dia menekankan bahwa MPASI yang baik seharusnya dibuat dan diolah sendiri sesuai dengan panduan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
"Bubur fortifikasi itu berasal dari bahan dapur kita juga sebetulnya, tetapi dengan suhu yang sangat tinggi dikeringkan, diberikan suatu cara industri yang membuat menjadi makanan kering," bebernya.
Dr dr Tan Shot Yen menyarankan salah satu opsi adalah membuat bubur lembut dengan menggunakan hati ayam dan wortel. Prosesnya bisa dilakukan dengan cara diulek atau disaring menggunakan alat penyaring agar teksturnya tetap lembut namun kental, bukan encer atau cair.
BACA JUGA:Perempuan Golongan Darah O Sulit Hamil? Simak Penjelasan Ilmiahnya
BACA JUGA:Pentingnya Cegah Stunting sejak Masa Kehamilan dan MPASI