Albania Blokir TikTok Selama Satu Tahun, Apa Penyebabnya?

Ilustrasi - Ponsel pintar dengan logo TikTok di bendera Nasional Amerika Serikat dan China--(ANTARA/Shutterstock/pri)

BELITONGGEKSPRES.COM - Pemerintah Albania akhirnya membuat keputusan untuk memblokir aplikasi TikTok selama satu tahun pada 2025.

Keputusan ini diambil karena TikTok dianggap mendorong kekerasan dan perundungan, khususnya di kalangan anak-anak.

Kasus tragis yang melibatkan seorang remaja yang dibunuh setelah pertengkaran yang diduga dipicu oleh media sosial, memicu reaksi keras dari pemerintah Albania.

Dilansir dari Euronews, otoritas Albania mengadakan lebih dari 1.300 pertemuan dengan guru dan orang tua setelah insiden tersebut.

BACA JUGA:Tunda Peluncuran Mobil Listrik Pertama, Lamborghini Ungkap Alasannya

Perdana Menteri Albania, Edi Rama, dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa TikTok akan ditutup sepenuhnya untuk semua.

Ia menegaskan bahwa tidak akan ada lagi akses ke TikTok di seluruh Albania. Pemblokiran ini dijadwalkan akan dimulai pada tahun depan, meskipun tanggal pastinya belum diumumkan.

Menanggapi langkah tersebut, TikTok meminta klarifikasi mengenai kasus remaja yang menjadi korban penikaman.

TikTok mengklaim bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan pelaku atau korban memiliki akun di platform mereka, dan laporan menunjukkan bahwa video yang berkaitan dengan insiden tersebut diposting di platform lain.

BACA JUGA:WhatsApp Hadirkan Beragam Fitur Seru Spesial Meriahkan Akhir Tahun

TikTok telah menjadi platform yang sangat populer di kalangan anak-anak di Albania, yang juga menjadi perhatian utama para orang tua.

Mereka khawatir dengan maraknya kekerasan dan perundungan yang dipromosikan lewat konten di TikTok, bahkan ada laporan tentang anak-anak yang membawa pisau dan benda berbahaya ke sekolah.

Untuk mengatasi masalah ini, pihak berwenang Albania telah meningkatkan kehadiran polisi di sekolah-sekolah dan memperkenalkan program pelatihan serta mempererat kerja sama dengan orang tua.

Pemerintah Albania berencana untuk memantau respon dari TikTok serta negara-negara lain terkait penutupan sementara ini sebelum memutuskan apakah aplikasi tersebut akan diizinkan kembali diakses.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan