Raja Yordania Tawarkan Tiga Proyek Strategis ke Danantara untuk Perkuat Investasi Bilateral
Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Roeslani memberi keterangan kepada awak media usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Raja Abdullah II bin Al Hussein di salah satu hotel, Jakarta, Sab-Harianto-ANTARA
BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani menyampaikan bahwa Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Abdullah II bin Al Hussein menawarkan tiga peluang proyek strategis kepada Danantara. Penawaran ini disampaikan sebagai upaya mempererat hubungan investasi antara Yordania dan Indonesia.
Rosan menjelaskan bahwa penawaran tersebut disampaikan langsung oleh Raja Abdullah II saat ia mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan yang berlangsung di sebuah hotel di Jakarta pada Sabtu.
Tiga proyek yang dimaksud mencakup sektor gas melalui pembangunan jaringan pipanisasi, pembangunan jalan tol, serta kerja sama di bidang logistik. Ketiganya dinilai selaras dengan arah investasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara.
Menurut Rosan, sebelum mengajukan peluang kerja sama tersebut, Raja Yordania terlebih dahulu menanyakan proyeksi imbal hasil Danantara untuk memastikan kecocokan karakter investasi. Setelah menerima gambaran terkait potensi return lembaga tersebut, barulah tiga proyek itu ditawarkan.
BACA JUGA:Cara Mengatur Penggunaan Pay Later untuk Pemula tanpa Risiko Finansial
BACA JUGA:Pakar Dorong Pemerintah Kaji Bahan Bakar Alternatif Bobibos dari Limbah Pertanian
Kesesuaian antara profil imbal hasil Danantara dan peluang investasi yang disampaikan Pemerintah Yordania menjadi dasar pertimbangan penting bagi perusahaan dalam mengkaji peluang kolaborasi yang dinilai dapat membuka ruang kerja sama ekonomi yang lebih luas.
Rosan menambahkan bahwa penawaran ini akan ditindaklanjuti secara serius. Evaluasi mendalam akan dilakukan atas arahan Presiden Prabowo Subianto sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap ekspansi investasi yang dinilai produktif dan terukur.
Danantara juga berencana mengirim tim khusus untuk melakukan peninjauan langsung. Tim tersebut akan mempelajari aspek teknis, finansial, hingga kesiapan implementasi dari setiap proyek sebelum Danantara mengambil keputusan strategis.
Rosan menegaskan bahwa proses kajian lengkap ini diharapkan dapat memberikan landasan kuat bagi kerja sama investasi antara Danantara dan Pemerintah Kerajaan Yordania dalam jangka panjang. (ant)