Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Ekonomi Indonesia 2026 Diprediksi Tumbuh Solid, Didukung Kebijakan Fiskal Moneter

CEO Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) Batara Sianturi (kanan) dan Chief Economist Citi Indonesia Helmi Arman (kiri) menjawab pertanyaan awak media saat ditemui pada acara Citi Data Centre Day 2025 di Jakarta, Senin (27/10/2025). Riset Citibank me-Uyu Septiyati Liman-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Kepala Ekonom Citibank N.A., Indonesia, Helmi Arman memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh lebih solid pada 2026, seiring realisasi program pemerintah yang lebih ekspansif serta kebijakan fiskal dan moneter yang longgar. Dorongan ini diharapkan memberikan ruang bagi sektor yang mengandalkan pembiayaan, khususnya untuk segmen menengah ke bawah.

“Dengan realisasi yang semakin baik untuk program-program pemerintah, banyak yang berorientasi sosial, jadi sektor-sektor yang melayani segmen menengah ke bawah seharusnya mendapat dukungan lebih tahun depan,” ujar Helmi Arman di Jakarta, Rabu.

Meski begitu, Helmi menekankan bahwa kebijakan fiskal dan moneter saja tidak cukup untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Defisit anggaran yang dibatasi 3 persen serta arus modal yang ketat ke pasar obligasi membatasi ruang gerak pemerintah.

“Yang perlu dipacu sekarang adalah kebijakan-kebijakan struktural yang memperbaiki kemudahan berusaha. Investasi harus menjadi motor utama untuk pertumbuhan berkelanjutan,” jelas Helmi. Ia mencontohkan Vietnam yang agresif melakukan reformasi birokrasi dan investasi, mulai dari penyederhanaan kementerian hingga percepatan pembangunan infrastruktur, sehingga menjadi salah satu penerima investasi asing terbesar di ASEAN.

BACA JUGA:Menko Airlangga Yakin Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Capai Titik Tertinggi

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Yakin Stimulus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV 2025

Helmi menekankan pentingnya pemerintah kembali fokus memperkuat kebijakan struktural, termasuk pengurangan hambatan perdagangan dan penyederhanaan regulasi usaha. Langkah ini dinilai vital untuk meningkatkan kepercayaan investor dan memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berkelanjutan di tengah perlambatan investasi global.

“Jika ingin menaikkan keyakinan investor dan mempertahankan pertumbuhan, kebijakan seperti ini perlu diperbanyak,” ujarnya.

Secara data, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen year-on-year pada triwulan III 2025, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp6.060,0 triliun. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan