Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Beltim: 50 UMKM Dilatih Olah Produk Perikanan
Pelatihan pemberdayaan masyarakat pesisir Beltim yang diikuti pelaku UMKM pengolahan produk perikanan di RM Fega Manggar-Muchlis Ilham/BE-
MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung Timur (Beltim) menggelar pelatihan pemberdayaan masyarakat pesisir yang diikuti oleh 50 pelaku UMKM pengolahan produk perikanan.
Kegiatan pelatihan yang bekerja sama dengan dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan Yayasan Jaringan Inovasi Kreatif berlangsung pada 6–9 Oktober 2025 di RM Fega, Manggar.
Wakil Bupati Beltim, Khairil Anwar yang membuka acara secara tegas mengingatkan para pelaku UMKM untuk membangun usaha secara berkelanjutan dan jujur.
“Jangan hanya berpikir saat menerima bantuan. Usaha ini harus benar-benar berjalan dan berkembang. Kami dari pemerintah daerah melalui Dinas Perindag akan terus mendukung," tegasnya.
BACA JUGA:Hujan Angin Robohkan Tiang Listrik di Mempaya dan Rusak Rumah di Kampung Baru
Khairil juga menekankan pentingnya mindset usaha yang sehat, menghindari cara-cara culas dalam berbisnis, dan tidak mengharapkan keuntungan instan.
“Kalau kualitas produk itu kelas tiga, jangan dilabeli kelas satu. UMKM adalah penopang ekonomi negara, jangan sampai kita merusak kepercayaan konsumen,” ujar Wabup Beltim.
Sementara itu, Pj Sekda Beltim, Hendri Yani, menyampaikan apresiasinya terhadap PT Telkom Indonesia atas kepeduliannya terhadap pengembangan ekonomi daerah.
“Semoga pelatihan ini mendorong perubahan mindset pelaku usaha, terutama ibu-ibu sebagai pelaku utama di sektor UMKM ini, agar bisa jadi penyokong ekonomi keluarga dan daerah,” kata Hendri.
BACA JUGA:Blackhole JR Kelapa Kampit Juara BIP Cup Futsal se-Babel 2025, Bukti Kerja Sama Tim Solid
Program pelatihan ini merupakan bagian dari inisiatif PT Telkom Indonesia bersama Yayasan Jaringan Inovasi Kreatif.
Dr. Acuviarta Kartabi, analis ekonomi dari yayasan tersebut menjelaskan bahwa program ini tidak berhenti pada pelatihan saja, tetapi juga akan dilanjutkan dengan bantuan barang senilai Rp86 juta untuk mendukung kebutuhan produksi UMKM.
“Sebanyak 97 persen peserta adalah ibu-ibu atau mompreneur. Fokus pelatihannya pada pengolahan produk hasil perikanan laut agar lebih berkualitas, higienis, dan layak dipasarkan secara nasional,” jelasnya.
Selain pelatihan, peserta juga akan mendapatkan kunjungan lapangan ke lokasi usaha masing-masing.