3 Jenis Padi Lokal Bangka Diakui Unggul Kementan, Angin Segar bagi Petani Gogo
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah--(Antara)
BANGKA, BELITONGKSPRES.COM – Tiga varietas padi lokal dari Kabupaten Bangka resmi ditetapkan sebagai varietas unggul oleh Kementerian Pertanian (Kementan) setelah melewati rangkaian evaluasi dan penilaian ilmiah oleh Tim Penguji.
Pengakuan varietas unggul ini menjadi langkah strategis bagi penguatan ketahanan pangan daerah sekaligus pelestarian sumber daya genetik lokal.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Syarli Nopriansyah, menjelaskan bahwa dari empat varietas yang diajukan, tiga di antaranya lolos penilaian, yaitu Raden, Mayang Pasir, dan Damel.
“Tiga varietas ini menjadikan Kabupaten Bangka sebagai satu-satunya daerah di Provinsi Babel yang memiliki varietas unggul lokal yang diakui Kementan,” ujar Syarli Nopriansyah, dikutip dari Antara, Sabtu (29/11/2025).
BACA JUGA:Investor Saham Tertinggi di Babel 2025 Didominasi Gen Z dan Milenial
Menurutnya, pengakuan tersebut tidak boleh berhenti pada tahap pelepasan varietas. Ia menegaskan perlunya program pengembangan berkelanjutan agar manfaatnya dirasakan langsung oleh petani.
Terutama bagi para petani padi gogo atau padi ladang yang selama ini mengandalkan kearifan lokal dalam sistem budidaya.
Pengakuan Kementan dinilai membuka peluang besar bagi Bangka dalam pemanfaatan sumber daya genetik pertanian, sekaligus memperkuat program pengembangan padi lokal yang adaptif terhadap kondisi lahan kering.
Syarli yang hadir sebagai pemapar makalah dalam sidang evaluasi menyampaikan rasa syukur atas hasil yang telah lama dinantikan masyarakat.
BACA JUGA:Menanti Status Hukum Kolektor Timah Babel, Bagaimana Kelanjutan Kasus Rp300 Triliun?
“Perjuangan panjang ini akhirnya terbayar. Tiga varietas padi ladang lokal kita dinyatakan lolos penilaian dan siap dilepas Kementerian Pertanian,” katanya.
Dengan status varietas unggul tersebut, petani di Bangka disebut tidak lagi perlu khawatir terhadap ketersediaan benih. Pengembangan luas tanam padi ladang akan dijalankan bersamaan dengan pelatihan penangkaran benih bagi petani.
“Kami akan menyiapkan pelatihan agar petani mampu memproduksi benih secara mandiri. Ini bukan hanya menjaga ketersediaan benih, tapi juga bentuk pelestarian kekayaan lokal. Ke depan, anak cucu kita akan mengenal bahwa Bangka memiliki padi unggul Raden, Mayang Pasir, dan Damel,” ujarnya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak dan masyarakat Bangka yang telah mendukung proses panjang pelepasan varietas padi ladang lokal tersebut.***