BELITONGEKSPRES.COM - Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, mengajak pemerintah untuk mengembangkan program komunal yang fokus pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sektor ekonomi kreatif. Inisiatif ini diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat secara signifikan.
Novita menekankan bahwa pendekatan ini akan sangat efektif untuk menampilkan produk-produk unggulan UMKM dalam satu inkubator yang terorganisir dengan baik, seperti yang telah dilakukan oleh "Sarinah."
Menurutnya, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan nilai produk lokal, tetapi juga memperkuat citra Indonesia di pasar internasional. Melalui strategi branding komunal, produk premium yang kompetitif bisa dihasilkan, sehingga berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Kementerian Ekonomi Kreatif, Novita menyatakan bahwa pemerintah perlu segera merespons tantangan perekonomian yang dihadapi bangsa saat ini.
BACA JUGA:Wapres Gibran Usul Hapus Zonasi, DPR Sarankan Perbaikan Implementasi di Lapangan
BACA JUGA:Menko Polkam: Indonesia Tak Hanya Darurat Judi Online, Tapi Juga Narkoba
Dia mengingatkan bahwa sekitar 50 persen masyarakat kelas menengah berisiko jatuh ke dalam kategori miskin akibat kondisi perekonomian yang memburuk, termasuk deflasi dan penurunan daya beli. Oleh karena itu, hal ini perlu menjadi fokus dalam perumusan kebijakan, termasuk rencana kenaikan PPN sebesar 12 persen.
Dia menegaskan bahwa jika kenaikan PPN ini diterapkan, akan ada penurunan konsumsi belanja produk dan jasa di berbagai lapisan masyarakat, yang tentunya akan berdampak langsung pada sektor ekonomi kreatif. Novita percaya bahwa dengan meningkatkan dukungan untuk sektor UMKM, perekonomian masyarakat menengah ke bawah dapat pulih dengan baik, sehingga angka kemiskinan pun bisa berkurang secara bertahap.
Dia berharap Kementerian Ekonomi Kreatif dan semua pihak terkait dapat bekerja sama untuk memperkuat aktivitas UMKM, sehingga dapat memberikan perlindungan dan dukungan bagi masyarakat kecil. (ant)