PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Pelaku kasus pembunuhan sadis terhadap istri dan bayinya di Perumahan Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang meninggal dunia.
Riki (26) tega menghabisi nyawa istrinya, Indrawati (34), yang ditemukan bersimbah darah di dalam rumah. Sedangkan bayinya Fe (2) juga ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bak mandi plastik.
Insiden memilukan ini terjadi pada Kamis malam, 29 November 2024, sekitar pukul 20.00 WIB. Warga yang menemukan korban mengaku terkejut dengan kondisi mereka yang mengenaskan.
Bergerak cepat, jajaran Polresta Pangkalpinang dengan dukungan Polda Bangka Belitung (Babel) berhasil menangkap Riki kurang dari 24 jam setelah kejadian pembunuhan sadis tersebut.
BACA JUGA: Hakim Vonis Bebas Anak Pengusaha Timah Bangka, JPU Ajukan Kasasi
BACA JUGA:Pengadilan Tipikor Vonis Bebas Anak Bos Timah dari Tuntutan 16 Tahun Penjara
Namun, kabar mengejutkan datang pada Senin, 2 Desember 2024. Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah, mengonfirmasi bahwa Riki meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara pada pukul 18.51 WIB.
"Ya, kita dapat laporannya demikian. Pelaku meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Bangka Belitung tadi sore," ujar Kombes Fauzan seperti dilansir dari Babel Pos.
Kombes Fauzan mengungkapkan bahwa Rumah Sakit Bhayangkara akan melakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian Riki, tersangka kasus pembunuhan di Kota Pangkalpinang.
Menurut Fauzan, sejak awal penangkapan, Riki sudah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Babel. Ia dirawat sejak Sabtu malam karena mengeluhkan kesulitan menelan, rasa sakit saat menelan, serta kondisi tubuh yang lemas.
BACA JUGA:Kasus Diabetes Melitus di Babel Meningkat: Lebih dari 28 Ribu Warga Terdampak, Apa Penyebabnya?
BACA JUGA:Partisipasi Pemilih di Pilkada Babel 2024 di Bawah 60 Persen, Paslon 01 Menggugat?
"Informasinya, pelaku sempat meminum racun setengah gelas setelah melakukan pembunuhan, sebelum akhirnya ditangkap," ungkap Fauzan.
Setelah itu, petugas membawa Riki ke RSUD Depati Hamzah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut sebelum dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Otopsi akan memberikan kejelasan atas penyebab pasti kematiannya.
Fauzan juga mengungkapkan bahwa selama perawatan di Rumah Sakit, kondisi Riki semakin memburuk, sehingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.