Kebijakan ini mencakup seluruh bandara di Indonesia dan diharapkan menjadi momentum penting untuk mendukung mobilitas masyarakat serta mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik.
Airlangga menyebut pariwisata sebagai sektor strategis yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan jumlah wisatawan mancanegara yang mencapai 17 juta orang, dibandingkan dengan 7,5 juta warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri, potensi pariwisata dalam negeri masih sangat besar.
BACA JUGA:PT PLN Rekrut Langsung Mahasiswa Berprestasi Lulusan ITPLN sebagai Pegawai Resmi
BACA JUGA:Langkah Berani Vietnam: Larang Vape dan Rokok Elektrik Mulai 2025
“Kebijakan ini adalah quick win yang kita dorong untuk mendukung pariwisata dan menggerakkan perekonomian daerah,” pungkas Airlangga.
Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk tidak hanya menghidupkan sektor pariwisata tetapi juga memastikan pemerataan akses, peningkatan infrastruktur, dan penguatan daya saing destinasi wisata Indonesia. (jpc)