BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan keyakinannya bahwa harga minyak goreng rakyat, MinyaKita, akan kembali turun dalam dua hingga tiga hari mendatang. Pernyataan ini disampaikan setelah mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Kamis 28 November.
“Diperkirakan dalam 2-3 hari harga sudah turun,” ujar Budi. Ia menambahkan bahwa tren penurunan harga MinyaKita mulai terlihat, meskipun beberapa daerah masih melaporkan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Saat ini, rata-rata harga nasional MinyaKita berada di Rp17.100 per liter. Namun, di beberapa wilayah seperti Jawa dan Sumatera, harga masih sesuai dengan HET Rp15.700 per liter.
Menurut Budi, kenaikan harga di sejumlah daerah bukan disebabkan oleh kurangnya pasokan, melainkan karena kendala distribusi dari distributor ke pengecer yang tidak berjalan lancar. Ia memastikan bahwa kebutuhan domestic market obligation (DMO) untuk minyak goreng telah terpenuhi, sehingga tidak ada masalah besar dari sisi pasokan.
BACA JUGA:Menteri UMKM: 70 Ribu Pelaku UMKM Sudah Diverifikasi untuk Penghapusan Utang
BACA JUGA:Luhut Sebut Boeing Berikan Usul Gunakan Software Mereka untuk Menekan Harga Tiket Pesawat
“Pasokan minyak goreng aman. Kendala ini hanya masalah teknis di lapangan, mungkin karena peningkatan permintaan sehingga distribusi perlu disesuaikan,” jelas Budi.
Sebelumnya, Mendag juga meninjau harga dan pasokan sembako di Pasar Prawirotaman, Yogyakarta, Senin 25 November. Ia memastikan bahwa kenaikan harga MinyaKita yang terjadi di beberapa daerah bersifat sementara dan tidak signifikan. Selain itu, tidak semua wilayah mengalami kenaikan harga.
Budi menegaskan bahwa Kemendag terus bekerja sama dengan Satgas Pangan dan berbagai kementerian/lembaga untuk memastikan distribusi berjalan lebih lancar. Ia berharap harga MinyaKita dapat kembali normal secara merata di seluruh Indonesia dalam waktu dekat, khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. (ant)