BELITONGEKSPRES.COM - Industri keuangan digital di Indonesia menghadapi tantangan besar untuk memastikan keberlanjutan, salah satunya melalui prioritas perlindungan konsumen.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi, menegaskan bahwa keberlanjutan industri hanya bisa tercapai dengan menciptakan ekosistem yang adil, efisien, dan transparan.
“Manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh pelaku bisnis, tetapi juga oleh sistem keuangan nasional dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” ungkap Hasan dalam acara The 6th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2024 di Jakarta.
OJK saat ini fokus pada pengawasan market conduct untuk memastikan bahwa lembaga jasa keuangan (LJK) mematuhi prinsip-prinsip perlindungan konsumen. Langkah ini bertujuan meningkatkan kepercayaan konsumen sekaligus menciptakan peluang yang seimbang bagi inovasi dan perkembangan industri jasa keuangan.
BACA JUGA:Kasus Judi Online Kemenkomdigi, Daftar DPO Bertambah jadi 6 Orang
BACA JUGA:BPKH Kelola Rp169 Triliun Dana Haji dari 5,4 Juta Jamaah
Pada forum yang sama, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Fitria Irmi Triswati, menyoroti peran BI dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah akselerasi transformasi digital.
BI, katanya, terus menyempurnakan respons kebijakan melalui pendekatan sinergis bersama asosiasi dan pelaku industri.
“Kami memiliki Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2030, yang menjadi panduan dalam merespons perkembangan digitalisasi, terutama di sektor pembayaran,” ujarnya.
Blueprint tersebut telah mendorong lahirnya berbagai inovasi sistem pembayaran, yang tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memastikan stabilitas sistem keuangan.
BACA JUGA:Kasus Korupsi Impor Gula: Kejagung Buka Kemungkinan Periksa Semua Mendag Era Jokowi
BACA JUGA:Jaga Integritas, KPK Ingatkan Pejabat Negara Berlatar Artis Berhati-hati Terima Endorsement
Acara IFSE 2024 menjadi forum penting untuk menghubungkan regulator, pelaku industri, dan pemangku kepentingan. Dengan tema Technology Convergence: Shaping the Future of Finance and Beyond, diskusi diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi dalam keuangan digital, sekaligus membahas tantangan dan peluang di masa depan.
Baik OJK maupun BI sepakat bahwa perlindungan konsumen harus menjadi prioritas utama di tengah percepatan inovasi digital. Hal ini tidak hanya menjaga kepercayaan publik, tetapi juga memastikan ekosistem keuangan yang berkelanjutan dan inklusif di Indonesia. (ant)