BELITONGEKSPRES.COM - Samsung baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius mengenai kerentanan keamanan yang dapat memengaruhi berbagai perangkat Galaxy yang menggunakan chipset Exynos.
Ancaman ini memiliki potensi tinggi untuk dieksploitasi, yang memungkinkan pihak ketiga mengambil alih kendali perangkat yang terpengaruh.
Sebagai langkah pencegahan, Samsung mendorong pengguna yang memiliki chipset Exynos untuk segera melakukan pembaruan ke patch keamanan terbaru.
Menurut laporan dari Gizmochina pada Kamis, 31 Oktober, chipset yang teridentifikasi rentan mencakup Exynos 9820, Exynos 980, Exynos 9825, Exynos 850, Exynos 990, dan Exynos W920. Beberapa model perangkat yang terkena dampak meliputi Galaxy S20, Galaxy Note 20, Galaxy Note 10, Galaxy S10, Galaxy A51, Galaxy A21, dan Galaxy A71.
BACA JUGA:Sama Halnya Dengan iPhone 16, Google Pixel yang Dijual di Indonesia Terancam Pemblokiran IMEI
BACA JUGA:Penyebab iPhone 16 Belum Bisa Dibeli di Indonesia, Kapan Dijual Resmi?
Tak hanya smartphone, perangkat wearable seperti Galaxy Watch 4, Galaxy Watch FE, dan Galaxy Watch 5 juga termasuk dalam daftar yang berisiko.
Kerentanan ini memungkinkan penyerang untuk mengakses sistem perangkat dan menjalankan kode berbahaya, yang dapat mengancam privasi pengguna dengan mengekspos data sensitif seperti informasi perbankan, pesan pribadi, dan foto-foto.
Google’s Threat Analysis Group mengungkapkan bahwa penyerang dapat mengeksploitasi celah ini dengan menyamarkan kode jahat sebagai proses biasa yang sering dijalankan oleh Samsung.
Teknik ini membuatnya sulit terdeteksi, bahkan saat melakukan pemindaian dengan sistem keamanan standar, sehingga memungkinkan penyerang mempertahankan kendali atas perangkat tanpa terdeteksi.
BACA JUGA:Daftar iPhone yang Dapat Update iOS 18.1: Dari Ponsel Jadul Hingga yang Terbaru
BACA JUGA: Baim Wong Pilih Fokus Tenangkan Diri di Tengah Proses Perceraian
Samsung telah mulai meluncurkan pembaruan keamanan untuk mengatasi kerentanan tersebut dan mendesak pengguna perangkat Galaxy yang terpengaruh untuk segera menginstal pembaruan.
Sementara menunggu patch terpasang, perusahaan menyarankan pengguna agar menghindari pemasangan aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya demi mengurangi risiko potensi eksploitasi. (beritasatu)